Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 April 2024

4 Sistem Transportasi yang akan Menjadikan IKN Kota Paling Modern di Indonesia

Saat ini kota Jakarta sudah tidak lagi berstatus sebagai ibu kota Indonesia. Pemerintah Indonesia telah memutuskan kalau ibu kota Indonesia telah dipindahkan dari Jakarta ke IKN. Melalui UU No.3 tahun 2022, disebutkan bahwa IKN atau Ibu Kota Nusantara menjadi tempat penyelenggaraan pemerintahan pusat, serta tempat kedudukan perwakilan negara-negara asing dan perwakilan organisasi-lembaga internasional. Jadi secara resmi IKN telah ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia. Sementara itu walaupun Jakarta sudah tidak berstatus sebagai ibu kota negara, namun Jakarta akan tetap menjadi daerah otonomi khusus sebagai pusat bisnis di Indonesia dan global.

Sebagai ibu kota Indonesia yang baru, tentunya perlu banyak pembangunan yang dilakukan di IKN. Maklum, IKN dibangun benar-benar dari nol. Namun membangun dari nol ini juga memiliki keuntungan. Pemerintah bisa leluasa melakukan pembangunan tanpa ada hambatan yang berarti. Lokasi IKN ini berada di wilayah kabupaten Kutai Kertanegara dan kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh IKN adalah sektor transportasi. Pemerintah Indonesia cukup fokus terhadap pengembangan sistem transportasi di IKN. Terbukti sudah ada rencana pemerintah Indonesia untuk membangun beberapa sistem transportasi di IKN. Bahkan ada sistem transportasi futuristik yang belum pernah dibangun di Indonesia sebelumnya. 

Tercatat ada 4 sistem transportasi yang kedepannya akan menopang arus mobilitas di IKN. Kalau semuanya terwujud, IKN akan menjadi kota dengan sistem transportasi paling modern di Indonesia. Apa saja sistem transportasi yang akan dibangun di IKN tersebut? Berikut adalah daftarnya.

Autonomous Rail Transit (ART)

Autonomous Rail Transit yang akan diterapkan di IKN
ilustrasi Autonomous Rail Transit (popularmechanics.com)

Autonomous Rail Transit atau ART adalah sistem transportasi dalam kota yang dapat dioperasikan tanpa masinis. Jalur ART ini hanya berupa marka jalan dan tanpa rel. Jadi ART ini beroperasi dengan mengikuti jalur dari marka tersebut. ART yang dibangun di IKN ini akan menggunakan baterai sebagai sumber energinya. 

Satu set ART terdiri dari dua gerbong. Dalam beroperasi, ART tersebut mampu mengangkut penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya adalah 40 km/jam. Sementara itu untuk kecepatan maksimalnya mencapai 70 km/jam. Dalam membangun ART ini pemerintah Indonesia bekerjasama dengan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). Proyek ini sudah berjalan dan dibangun dalam 2 tahap. Untuk tahap pertama dibangun sepanjang 1,5 km. Sementara pada tahap kedua akan dibangun sepanjang 5,2 km. 

Mass Rapid Transit (MRT)

MRT Jakarta, satu-satunya sistem transportasi MRT di Indonesia
ilustrasi Mass Rapid Transit (jpnn.com)


Mass Rapid Transit atau MRT adalah sistem transportasi berbasis rel yang memiliki kapasitas besar dan jarak tunggu antar keretanya relatif singkat. Kalau kita berkaca pada MRT jakarta, jarak tunggu antar keretanya hanya 5 menit pada saat jam sibuk. Biasanya MRT ini memiliki jalur khusus yang berupa rel layang atau dibawah tanah. 

Berbeda dengan ART yang disiapkan untuk transportasi dalam kota, MRT dibuat bertujuan untuk menghubungkan IKN dengan daerah mitra. Contohnya adalah Balikpapan. Balikpapan akan menjadi salah satu pintu gerbang utama menuju di IKN. Di kota ini terdapat Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan yang merupakan bandara terbesar di Kalimantan. 

Kereta Cepat

Sistem transportasi kereta cepat yang menghubungkan jakarta bandung
ilustrasi kereta cepat (kcic.co.id)

Karena memiliki kecepatan yang tinggi, sistem transportasi kereta cepat berfungsi untuk menghubungkan wilayah-wilayah dengan jarak yang relatif jauh. Jadi, sistem transportasi kereta cepat ini dibangun untuk menghubungkan IKN dengan kota-kota besar lainnya di pulau Kalimantan. Saat ini baru kota Jakarta dan Bandung yang terhubung dengan sistem transportasi kereta cepat di Indonesia. 

Taksi Terbang

uji coba taksi terbang yang akan dibangun di IKN
ilustrasi taksi terbang (tempo.co)


Taksi terbang merupakan sistem transportasi yang tergolong masih baru. Masih sedikit kota di dunia ini yang mengadopsi sistem transportasi taksi terbang. IKN sendiri akan menjadi kota pertama yang mengembangkan sistem transportasi taksi terbang di Indonesia. Sistem transportasi dianggap lebih efesien dan murah. Selain efesien, taksi terbang ini juga ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik sebagai sumber dayanya. 

Itulah 4 sistem transportasi yang akan dibangun di IKN. Apabila semuanya terwujud, IKN akan menjadi kota dengan sistem transportasi paling modern di Indonesia. Apalagi IKN akan menerapkan sistem transportasi certas (intelligent transportation system) dengan memanfaatkan teknologi digital. 


Rujukan :

Minggu, 22 Desember 2019

Transportasi Jakarta Lebih Maju daripada Kuala Lumpur?



Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia dan sekaligus ibukota negara memiliki perkembangan yang jauh lebih pesat dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Bahkan boleh dibilang perkembangan Kota Jakarta sangat timpang bila dibandingkan dengan kota lainnya di Indonesia. Namun bila dibandingkan dengan kota-kota terbesar di negara maju, tentunya Jakarta tidak ada apa-apanya.

Jangankan dengan kota-kota terbesar di negara maju, dengan kota-kota terbesar dibeberapa negara berkembang saja Jakarta boleh dibilang masih tertinggal. Namun untungnya saat ini Jakarta mengalami perkembangan yang cukup signifikan diberbagai bidang. Salah satunya adalah dibidang transportasi.

Selama berpuluh tahun Jakarta memiliki transportasi yang relatif kuno bila dibandingkan dengan kota-kota sekelasnya. Barulah beberapa tahun belakangan ini Jakarta mengalami transformasi besar-besaran. Kalau sebelumnya Jakarta tidak memiliki MRT (Mass Rapid Transit), sekarang Jakarta telah memilikinya dengan fasilitas yang cukup modern, walaupun saat ini baru memiliki satu jalur saja. Selain itu Jakarta juga sudah memiliki LRT (Light Rail Transit) yang juga satu jalur.

Kehadiran MRT dan LRT membuat Jakarta tidak tertinggal lagi bila dibandingkan dengan kota-kota di negara tetangga seperti Kuala Lumpur, Singapura dan Bangkok. Hanya saja karena kita membangunnya belakangan, tentunya masih kalah dalam hal jumlah jalur. Contohnya dengan Kuala Lumpur yang saat ini telah memiliki 7 jalur MRT dan LRT.

Memang saat ini kondisi transportasi Kota Jakarta masih kalah bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Namun tentunya upaya untuk meningkatkan kualitas transportasi di Kota Jakarta tidak berhenti di sini saja. Kedepannya akan terus dibangun jalur-jalur baru baik untuk LRT maupun MRT. Contohnya saat ini yang sedang dibangun dan akan rampung dalam 1-2 tahun kedepan adalah LRT Jabodebek. LRT ini akan menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota Bogor, Depok dan Bekasi.

Uji coba LRT Jabodebek (tangerangkota.go.id)

Transportasi Kota Jakarta bukannya tidak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Jakarta merupakan kota dengan sistem BRT (Bus Rapid Transit) dan Commuter Line yang paling masif di Asia Tenggara. BRT merupakan sebuah sistem transportasi berbasis bus yang memiliki jalur khusus atau kita kenal juga dengan sebutan busway. Sementara Commuter Line merupakan layanan kereta api yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangganya. Layanan Commuter Line ini lebih kita kenal dengan sebutan KRL (Kereta Rel Listrik) Jabodetabek.

 Jakarta BRT (sefsed.com)

Hal yang perlu dikembangkan oleh pemerintah Indonesia maupun DKI Jakarta adalah mengintegrasikan berbagai moda transportasi di Kota Jakarta. Kalau semuanya sudah terintegrasi, bukan tidak mungkin sistem transportasi di Kota Jakarta mampu mengungguli Kota Kuala Lumpur di Malaysia.


Senin, 13 Agustus 2018

4 Kota Pemilik Kereta Bandara di Indonesia

Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang paling diminati oleh masyarakat. Dibandingkan moda transportasi darat lainnya, kereta api lebih unggul dalam hal kapasitas. Selain itu moda transportasi ini juga unggul dalam hal ketepatan waktu berkat operasionalnya yang memanfaatkan jalur khusus. Hal itulah yang membuat moda transportasi berbasis rel ini banyak dimanfaatkan untuk transportasi dalam kota ataupun transportasi antar kota. Termasuk salah satunya untuk menghubungkan pusat kota dengan bandara. 

Banyak kota memiliki bandara yang jauh dari pusat kota. Bahkan ada pula kota yang memiliki bandara yang berada di daerah penyangga. Untuk itu diperlukan moda transportasi yang mumpuni yang menunjang mobilitas masyarakat yang bepergian menuju bandara ataupun sebaliknya. Dalam hal ini kereta api merupakan pilihan terbaik. Kereta api lebih cepat, tepat dan aman dibandingkan moda transportasi lainnya. 

Untuk kereta api yang menghubungkan pusat kota dengan bandara biasanya dikenal dengan sebutan airport rail link. Di Indonesia sendiri airport rail link atau kereta bandara merupakan hal yang masih tergolong baru. Jenis layanan kereta api ini pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2013 silam. Untuk saat ini sudah ada 4 kota di Indonesia yang memiliki kereta bandara. Berikut adalah daftarnya.

Medan


Foto : Tirto.id

Medan merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki kereta bandara. Layanan kereta api ini pertama kali beroperasi pada tanggal 25 Juli 2013 dan dioperasikan oleh Railink. Railink sendiri merupakan perusahaan yang terbentuk dari hasil kerjasama antara 2 BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia dengan PT Angkasa Pura II. Kereta bandara ini menghubungkan pusat Kota Medan dengan Bandara Internasional Kualanamu yang berada di Kabupaten Deli Serdang. 

Untuk armadanya sendiri, kereta bandara ini menggunakan produk buatan Woojin, perusahaan asal Korea Selatan. Kereta yang digunakan berjenis KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik). Ada 4 KRDE yang digunakan untuk menghubungkan Kota Medan dengan Bandara Internasional Kualanamu. Jarak tempuh antara Kota Medan dengan Bandara Internasional Kualanamu kurang lebih sekitar 40 km. 

Jakarta


Foto : Iconews.co.id

Jakarta menjadi kota kedua yang memiliki kereta bandara di Indonesia. Kereta bandara ini menghubungkan Kota Jakarta dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Jarak tempuhnya kurang lebih 37,6 km. 

Berbeda dengan Medan, kereta bandara yang ada di Kota Jakarta ini menggunakan KRL (Kereta Rel Listrik). Kereta Bandara ini menggunakan produk buatan Indonesia, yaitu buatan PT INKA Madiun. 

Padang


Foto : Liputan6.com

Kota ketiga yang memiliki layanan kereta bandara di Indonesia adalah Kota Padang. Armada keretanya menggunakan produk buatan PT INKA Madiun. Kereta bandara ini menghubungkan Kota Padang dengan Bandara Internasional Minangkabau yang berjarak sekitar 23 km. Jenis kereta yang digunakan sama seperti yang di Medan, yaitu KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik). 

Palembang


foto : aa.com.tr

Palembang merupakan kota keempat yang memiliki layanan kereta bandara di Indonesia. Berbeda dengan kota-kota sebelumnya, kereta bandara yang berada di Kota Palembang ini merupakan sebuah LRT (Light Rail Transit). Jadi kereta ini sebenarnya merupakan sebuah moda transportasi dalam kota yang sekaligus menjangkau area bandara. Layanan kereta ini membentang dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II hingga ke kawasan Jakabaring Sport City (JSC). 

Kamis, 22 Maret 2018

5 Kota yang akan Membangun LRT setelah Jakarta dan Palembang

Indonesia akan memiliki LRT (Light Rail Transit) dalam waktu dekat. LRT tersebut sedang dibangun di Kota Jakarta dan Kota Palembang. LRT di kedua kota tersebut sama-sama akan beroperasi pada tahun 2018 ini. Salah satu tujuan percepatan pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang adalah untuk menyambut perhelatan Asian Games 2018 yang memang diselenggarakan di Kota Jakarta dan Kota Palembang. Bila tidak ada hambatan, LRT di kedua kota tersebut akan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2018.

Kedepannya bukan cuma Jakarta dan Palembang saja kota di Indonesia yang memiliki LRT. Beberapa kota lainnya juga berniat untuk membangun angkutan massal berbasis rel tersebut. Ada 5 kota lainnya yang juga berniat untuk membangun LRT. Bahkan sudah ada yang akan memulai melakukan pembangunan tahun 2018 ini. Berikut adalah 5 kota tersebut.

Bandung


Metro Kapsul (foto : republika.co.id)

Rencananya Kota Bandung akan mulai membangun LRT pada tahun 2018 ini. Kota Bandung akan memiliki LRT jenis metro kapsul. LRT jenis ini memiliki kapasitas 50 penumpang dan dapat beroperasi secara otomatis. Pencanangan proyek metro kapsul Bandung ini telah dilakukan pada 12 Pebruari lalu. Ini berarti segala proses perizinan telah selesai dan bersiap untuk melakukan pembangunan fisik.

Untuk tahap pertama, Kota Bandung akan membangun metro kapsul sepanjang 8,5 km. Nilai investasinya menelan biaya sekitar 1,4 triliun rupiah. Sumber investasi untuk proyek metro kapsul ini 100 persen berasal dari pihak swasta.

Surabaya


Render trem Surabaya (foto : liputan6.com)

Surabaya berencana membangun LRT jenis trem dan monorel. Untuk tahap pertama, moda transportasi jenis trem yang akan lebih dulu dibangun di Kota Surabaya. Diharapkan akhir tahun ini pembangunan fisiknya sudah bisa mulai dilakukan. Kajian teknis atau DED (Detail Engineering Design) untuk proyek trem Surabaya ini sudah rampung.

Saat ini masih dicari investor untuk proyek trem Surabaya. Proyek trem Surabaya ini membutuhkan dana sekitar 4,5 triliun. Rutenya akan menghubungkan wilayah Joyoboyo-Rajawali sepanjang 17 km. Trem ini akan mampu mengangkut 4.500 penumpang per jam dengan 29 stasiun pemberhentian.

Medan


Rute LRT dan BRT Medan (foto : tribunnews.com)

Pembangunan LRT di Kota Medan diperkirakan akan mulai dilakukan pada awal 2019 mendatang. Studi kelayakan untuk LRT Medan ini sudah dilakukan. LRT di Kota Medan sama dengan LRT yang dibangun di Kota Jakarta dan Palembang, yaitu menggunakan jalur khusus yang dibuat melayang. LRT ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar 6,34 triliun dengan jalur sepanjang 22,74 km dan membentang dari selatan ke arah utara Kota Medan.

Makassar


Sama seperti Kota Medan, Makassar juga akan membangun LRT yang menggunakan rel layang. LRT Makassar ini akan memiliki jalur sepanjang 16,7 km yang menghubungkan wilayah barat dan timur Kota Makassar. Diharapkan pada 2019 mendatang LRT Makassar ini dapat segera dibangun.

Batam


Batam berencana akan membangun LRT sepanjang 55,47 km. LRT tersebut akan mulai dibangun pada tahun 2023 mendatang. Untuk merealisasikan proyek LRT Batam tersebut, dibutuhkan biaya sekitar 12,9 triliun rupiah.

Minggu, 28 Mei 2017

Indonesia Tertinggal dalam Hal Transportasi Publik

Transportasi publik adalah sarana transportasi yang dapat dipergunakan ketika penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraan pribadi. Bagi sebuah kawasan urban atau perkotaan, keberadaan transportasi publik merupakan salah satu hal yang paling penting. Alasannya tentunya karena populasi diperkotaan yang besar sehingga mobilitas manusianya lebih tinggi. Bila keberadaan transportasi publik sebuah kota sudah memadai dan nyaman, penumpangpun pasti akan dengan senang hati beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Dengan demikian berbagai permasalahan perkotaan bisa diminimalisir. Salah satunya adalah kemacetan.

Bicara tentang transportasi publik di kawasan perkotaan, Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang tertinggal. Kebanyakan transportasi publik perkotaan di Indonesia masih mengandalkan transportasi berbasis jalan raya. Contohnya adalah bus dan angkot. Saat ini belum ada satupun kota di Indonesia yang memiliki transportasi publik dengan sistem rapid transit (angkutan cepat). Rapid transit merupakan sebuah transportasi perkotaan berbasis rel listrik dengan kapasitas dan frekuensi yang tinggi. Padahal sistem rapid transit merupakan sarana transportasi perkotaan yang sudah sangat umum dijumpai di kota-kota besar di dunia. Tidak usah jauh-jauh, di Asia Tenggara saja sudah ada beberapa kota yang sejak lama telah memiliki sistem rapid transit. Diantaranya adalah Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur dan Manila.

Sistem rapid transit di Singapura (foto : 99.co)

Ada fakta miris lainnya yang tidak banyak kita ketahui bahwa Indonesia telah tertinggal dari Ethiopia dalam hal transportasi publik. Ethiopia pada tahun 2015 lalu telah memiliki sistem rapid transit yang dibangun di Kota Addis Ababa. Sistem rapid transit tersebut diberi nama Addis Ababa Light Rail. Seperti yang kita ketahui, Ethiopia merupakan salah satu negara di Afrika yang masuk dalam kategori negara miskin. Walaupun Ethiopia berstatus negara miskin, namun nyatanya kita tertinggal dibandingkan mereka dalam menyediakan sistem rapid transit.

Addis Ababa Light Rail (foto : ethiosports.com)

Saat ini kita memang dalam kondisi tertinggal. Namun untungnya pemerintah sudah peduli dalam menyediakan sistem rapid transit bagi transportasi perkotaan. Saat ini sudah ada dua kota di Indonesia yang sedang membangun sistem rapid transit. Kedua kota tersebut adalah Kota Jakarta dan Kota Palembang. Jakarta saat ini sedang membangun MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rapid Transit). Untuk MRT direncanakan akan beroperasi pada 2019 dan LRT direncanakan akan beroperasi pada 2018. Sedangkan Kota Palembang sedang membangun LRT (Light Rail Transit) yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2018.

Jakarta MRT (Foto : Detik.com)

Kita harapkan di masa-masa yang akan datang akan makin banyak kota di Indonesia yang membangun sistem rapid transit. Walaupun saat ini kita masih dalam kondisi tertinggal, namun bukan tidak mungkin di masa depan kita bisa memiliki lebih banyak kota yang yang memiliki sistem rapid transit dibandingkan negara-negara yang lebih dulu membangunnya.

Perkembangan Angkutan Cepat di Berbagai Kota di Indonesia

Angkutan cepat atau dikenal juga dengan sebutan rapid transit adalah sebuah kereta penumpang jenis rel listrik yang memiliki kapasitas dan frekuensi lalu lintas yang tinggi. Umumnya angkutan cepat memiliki jalur yang terpisah dari pengguna kendaraan lainnya. Ada yang jalurnya dibuat melayang, adaa juga yang jalurnya dibuat berupa terowongan dibawah tanah.

Saat ini belum ada satupun kota di Indonesia yang memiliki angkutan cepat. Mayoritas transportasi di kota-kota di Indonesia masih mengandalkan jalan raya dengan menggunakan angkutan seperti bus dan angkot. Namun saat ini sudah ada beberapa kota di Indonesia yang mulai mengembangkan angkutan cepat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan singkat tentang perkembangan angkutan cepat diberbagai kota di Indonesia.

Jakarta

Foto : Tirto.id

Perkembangan angkutan cepat di Kota Jakarta telah memasuki tahap kontruksi. Ada dua jenis angkutan cepat yang dibangun di Kota Jakarta, yaitu MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit). Untuk MRT akan dibangun sebanyak 2 jalur. Kedua jalur tersebut adalah jalur Utara - Selatan yang menghubungkan Lebak Bulus - Kampung Bandan dan jalur Timur - Barat yang menghubungkan Balaraja - Cikarang. Jadi, untuk MRT Jalur Timur -  Barat akan dibuat lintas provinsi. Untuk saat ini yang telah memasuki tahap kontruksi adalah jalur Utara - Selatan tahap I sepanjang 15,7 km yang menghubungkan Lebak Bulus - Bundaran HI. Jalur ini akan terdiri dari 13 stasiun. 7 stasiun dibangun di jalur layang dan 6 stasiun dibangun di jalur bawah tanah. Jalur Utara - Selatan tahap I ini direncanakan akan beroperasi pada awal 2019.

Selain MRT, juga sedang dibangun LRT di Kota Jakarta. Ada dua proyek LRT yang sedang digarap di kota Jakarta. Proyek pertama merupakan garapan pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan. LRT tersebut akan menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitarnya. Ada beberapa jalur LRT yang telah memasuki tahap kontruksi, yaitu Cibubur - Cawang, Bekasi Timur - Cawang dan Cawang - Dukuh Atas. Semua jalur tersebut merupakan bagian dari pembangunan tahap I yang direncanakan sudah beroperasi penuh pada tahun 2019 mendatang. Panjang totalnya adalah 42,1 km dan akan terdiri dari 21 stasiun.  Untuk tahap II, akan dibangun jalur yang menghubungkan Cibubur - Bogor dan Dukuh Atas - Palmerah - Senayan. Sementara untuk tahap III akan dibangun jalur yang menghubungkan Palmerah - Grogol.

Proyek kedua adalah LRT yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saat ini yang sudah memasuki tahap kontruksi adalah LRT jalur Kelapa Gading - Veledrome sepanjang 5,8 km. Jalur ini sedang dikebut pengerjaannya karena dipersiapkan untuk menyambut Asian Games 2018. Total akan ada 7 jalur LRT yang akan dibangun oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta. 

Palembang

Foto : instagram.com/garudainfrastructure

Setelah Jakarta, Palembang merupakan kota kedua di Indonesia yang pembangunan angkutan cepatnya telah memasuki tahap kontruksi. Angkutan cepat tersebut berjenis LRT (Light Rail Transit). LRT yang sedang dibangun di Kota Palembang akan memiliki jalur yang menghubungkan Bandara Internasinal Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Jakabaring Sport City (JCC). Jalur tersebut membentang sepanjang 24,5 km dan terdiri dari 13 stasiun.

Bandung

Foto : Kaorinusantara.or.id

Bandung disebut-sebut akan memulai membangun LRT (Light Rail Transit) pada tahun 2017 ini. LRT tersebut akan menggunakan kereta buatan anak bangsa yang disebut dengan metro kapsul. Metro kapsul ini cukup canggih karena dapat beroperasi tanpa masinis. LRT yang dibangun di Kota Bandung ini akan membentang sepanjang 6 km. LRT tersebut akan menghubungkan Stasiun Bandung -Tegalega dan akan memiliki 6 stasiun. Pemerintah Kota Bandung berencana akan membangun LRT dengan panjang total 40 km.

Surabaya

Foto : Deliknews.com

Sama halnya seperti Bandung, Surabaya juga ditargetkan akan mulai membangun angkutan cepat pada tahun 2017 ini. Angkutan cepat ini berjenis trem atau streetcar. Rencananya jalur trem tersebut akan dibangun sepanjang 17 km. Namun akhirnya dipangkas sehingga panjang jalurnya hanya menjadi 9 km. Jalur trem tersebut akan menghubungkan kawasan Wonokromo dengan Jalan Praban dan akan kembali ke Jalan Tunjungan.

Selain trem yang dibangun di kawasan Surabaya Pusat, Kota Surabaya juga berencana akan membangun LRT di kawasan Surabaya Barat. Jalur LRT tersebut akan dibuat berupa jalur layang. Masih belum ada kepastian kapan LRT tersebut mulai dibangun. Bisa jadi pembangunannya dimulai setelah trem Surabaya telah selesai dibangun.

Medan

Untuk Kota Medan, perkembangan angkutan cepatnya masih memasuki tahap studi kelayakan. Angkutan cepat yang akan dibangun di Kota Medan adalah jenis LRT (Light Rail Transit). LRT tersebut direncakan akan melintasi jalan protokol utama di Kota Medan. Dalam studi sementara, jalur LRT Kota Medan akan melintas dari Stasiun Besar Medan dan berakhir di Pasar Induk Laucih, Tuntungan. LRT tersebut direncakan akan mulai dibangun pada tahun 2018 mendatang.