Tampilkan postingan dengan label Uncategorized. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Uncategorized. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Maret 2024

Pendapatan per Kapita 10 Kota Terkaya di Indonesia Setara dengan Negara-Negara Ini

Jakarta Kota dengan perekonomian terbesar di Indonesia
Ilustrasi Kota Jakarta, Salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia (kabarbumn.com)

Indonesia digolongkan kedalam negara berpendapatan menengah kalau dilihat berdasarkan pendapatan per kapita. Berdasarkan data yang dirilis BPS, pendapatan per kapita Indonesia berada diangka Rp62,2 juta. Umumnya pendapatan per kapita Indonesia selalu naik setiap tahunnya.

Setiap wilayah di Indonesia memiliki pendapatan per kapita yang berbeda-beda. Ada yang memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional, ada pula yang memiliki pendapatan per kapita dibawah rata-rata nasional. Wilayah yang memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional kebanyakan wilayah yang kaya dengan sumber daya alam atau wilayah yang menjadi pusat bisnis dan industri. 

Menurut data PBS, banyak wilayah di Indonesia yang memiliki pendapatan per kapita jauh diatas rata-rata nasional. Termasuk 10 wilayah kota yang akan kita bahas kali ini. Bahkan pendapatan per kapita kota-kota tersebut bisa kita adu dengan negara-negara lain yang lebih kaya daripada Indonesia. Apa saja kota-kota tersebut? Negara mana saja yang pendapatan per kapitanya setara dengan kota-kota tersebut? Berikut adalah daftar serta ulasan singkatnya.

1. Kediri

Kediri merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Dilansir BPS, kota yang berada di Provinsi Jawa Timur ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp527,9 juta. Kalau dikonversi ke Dolar Amerika, pendapatan per kapita Kota Kediri berada diangka 33.559 Dolar.  Angka tersebut setara dengan pendapatan per negara Korea Selatan. Negara Korea Selatan memiliki pendapatan ker kapita 33.719 Dolar Amerika. 

2. Bontang

Kota Bontang adalah kota dengan pendapatan per kapita tertinggi kedua di Indonesia. Sementara untuk di Pulau Kalimantan, pendapatan per kapita Kota Bontang menduduki posisi pertama. Kota ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp344,6 juta. Kalau dikonversi ke Dolar Amerika, pendapatan per kapita Bontang setara 21.917 Dolar. Angka tersebut sedikit lebih tinggi daripada pendapatan negara Arab Saudi yang berada diangka 21.139 Dolar. 

3. Jakarta

Meski terkenal sebagai kota dengan perekonomian terbesar di Indonesia, untuk urusan pendapatan per kapita Jakarta hanya berada pada posisi ketiga se-Indonesia. Kota yang merupakan ibu kota negara Indonesia ini memilik pendapatan per kapita Rp298,3 juta. Angka tersebut setara dengan 18.969,86 Dolar Amerika. Kalau kita bandingkan dengan negara Asia, pendapatan per kapita Jakarta setara dengan negara Oman. Negara Oman memiliki pendapatan per kapita 18.857 Dolar.

4. Cilegon

Cilegon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Banten. Kota ini terkenal dengan industri bajanya. Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp268,2 juta atau setara dengan 17.052 Dolar Amerika. Untuk di Asia, tidak ada negara yang memiliki pendapatan per kapita yang setara dengan Kota Cilegon. Namun pendapatan per kapita Kota Cilegon setara dengan salah satu negara di Eropa, yaitu Latvia. Latvia memiliki pendapatan per kapita 17081 Dolar Amerika.

5. Surabaya

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Ibu kota Provinsi Jawa Timur ini memiliki pendapatan per kapita Rp227,1 juta. Angka tersebut setara dengan 14.439,18 Dolar Amerika. Salah satu negara yang memiliki pendapatan per kapita yang setara dengan Kota Surabaya adalah negara Chili yang berada di benua Amerika. Chili memiliki pendapatan per kapita 14.346 Dolar Amerika.

6. Tarakan

Kota Tarakan adalah salah satu kota yang berada di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Utara. Kota ini terkenal memiliki kekayaan minyak bumi. Pendapatan per kapita kota Tarakan mencapai Rp190,8 juta atau setara 12.128,77 Dolar Amerika. Pendapatan per kota Tarakan setara dengan negara Rumania yang berada di benua Eropa. Rumania memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 12.189 Dolar AMerika.

7. Balikpapan

Sama halnya seperti Tarakan, Kota Balikpapan juga berasal dari Pulau Kalimantan. Kota ini juga terkenal dengan kekayaan minyak buminya, sama seperti kota Tarakan. Kota yang berasal dari Provinsi Kalimantan Timur ini memiliki pendapatan Rp181 juta. Pendapatan per kapita Kota Balikpapan kalau dikonversi ke Dolar Amerika berada diangka 11.505,85 Dolar. Angka tersebut setara dengan pendapatan per kapita negara China, yaitu 11.560 Dolar.

8. Batam

Batam merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di wilayah Sumatera. Kota yang berada di provinsi Kepulauan Riau ini memiliki pendapatan per kapita Rp153,5 juta. Dalam Dolar, pendapatan per kapita Kota Batam setara 9.758,93 Dolar Amerika. Angka tersebut hampir sama dengan pendapatan per kapita negara Bulgaria, yaitu 9.551 Dolar Amerika.

9. Makassar

Makassar adalah kota termaju dan terbesar di Pulau Sulawesi. Ibukota provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki pendapatan per kapita yang hampir sama dengan Kota Batam, yaitu Rp145,9 juta. Kalau dikonversi ke Dolar Amerika, pendapatan per kapita Kota Makassar setara 9.272,19 Dolar. Pendapatan per kapita Kota Makassar juga hampir sama dengan pendapatan per kapita negara Bulgaria.

10. Pekanbaru

Di urutin terakhir kita ada kota Pekanbaru yang merupakan ibukota dari provinsi Riau. Kota ini memiliki pendapatan per kapita Rp143,5 juta atau setara 9.120,61 Dolar Amerika. Negara yang memiliki pendapatan per kapita paling mendekati Kota Pekanbaru adalah Brazil. Brazil memiliki pendapatan per kapita diangka 8831 Dolar Amerika.

Selasa, 23 Januari 2024

Perbedaan Malaysia dengan Indonesia dalam Memindahkan Pusat Pemerintahan Negara

Kota Jakarta dan Kuala Lumpur, Ibukota Indonesia dan Malaysia


Saat ini Indonesia sedang membangun pusat pemerintahan baru di Pulau Kalimantan. Pemerintah Indonesia menamai pusat pemerintahan baru tersebut dengan nama IKN atau Ibukota Kota Nusantara. Namun jauh sebelumnya, negara tetangga kita Malaysia juga sudah pernah melakukan hal serupa. Hanya saja terdapat beberapa perbedaan antara Indonesia dengan Malaysia dalam memindahkan pusat pemerintahan. Apa saja perbedaannya? Berikut adalah perbedaan antara Indonesia dengan Malaysia dalam  memindahkan pusat pemerintahan negara.

1. Pemindahan pusat pemerintahan Malaysia tidak diikuti dengan pemindahan ibukota negara

Kota Putrajaya, pusat pemerintahan Malaysia
Ilustrasi Kota Putrajaya, pusat pemerintahan baru Malaysia (dream.co.id)

Malaysia memiliki pusat pemerintahan yang bernama Kota Putrajaya. Namun walaupun Malaysia sudah memiliki pusat pemerintahan yang baru, Kuala Lumpur masih memegang status sebagai Ibukota Negara Malaysia. Ini tentunya berbeda dengan apa yang akan diterapkan di Indonesia. IKN akan menjadi pusat pemerintahan baru sekaligus menjadi ibukota baru Indonesia. 

2. Pusat pemerintahan Malaysia masih berada di sekitar Kota Kuala Lumpur

Ilustrasi pembangunan di IKN, calon pusat pemerintahan baru Indonesia (bisnis.com)

Ternyata Kota Putrajaya yang merupakan pusat pemerintahan Malaysia masih berada di sekitar Kota Kuala Lumpur. Bahkan boleh dibilang jaraknya relatif dekat, yaitu sekitar 50 km. Sementara untuk di Indonesia, pusat pemerintahan baru berada sangat jauh dari Kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan Indonesia saat ini. Bahkan pusat pemerintahan baru Indonesia tersebut sudah berbeda pulau dengan Kota Jakarta.

3. Pusat pemerintahan baru Malaysia bertujuan untuk mengurai kepadatan Kota Kuala Lumpur

Kota Kuala Lumpur, ibukota negara Malaysia
Ilustrasi Kota Kuala Lumpur, Ibukota Negara Malaysia (pexels.com)

Malaysia memindahkan pusat pemerintahan mereka bertujuan untuk mengurai kepadatan Kota Kuala Lumpur. Sebenarnya kita juga memiliki tujuan yang hampir sama dengan Malaysia. Namun selain bertujuan untuk mengurai kepadatan Kota Jakarta, pemindahan pusat pemerintahan Indonesia juga bertujuan untuk pemerataan pembangunan. Inilah alasan mengapa pembangunan pusat pemerintah baru dilakukan di luar Pulau Jawa. 

Itulah beberapa perbedaan antara Malaysia dengan Indonesia dalam memindahkan pusat pemerintahan negara. Kita harapkan calon ibukota baru Indonesia mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan di Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan. 


Rujukan :
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Putrajaya
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/ikn-wujud-pemerataan-pembangunan-di-indonesia




Senin, 27 November 2017

Vietnam Lebih Miskin daripada Indonesia, tapi Lihat Kota-Kotanya

Vietnam merupakan salah satu negara yang berada di Asia Tenggara (Southeast Asia). Dengan populasi yang mencapai 92,7 juta jiwa, menempatkan Vietnam sebagai negara dengan penduduk terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Filipina. Negara ini adalah negara paling timur diantara negara-negara lainnya di Asia Tenggara yang berada di Semenanjung Indochina.

Secara perekonomian, Vietnam berada jauh dibawah Indonesia. Negara ini memiliki pendapatan per kapita 2.185,69 USD. Sementara Indonesia memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 3.570,29 USD. Dengan populasi yang lebih besar dan pendapatan per kapita yang lebih besar pula, otomatis Indonesia memiliki PDB (Produk Domestik Bruto) yang lebih besar dibandingkan. PDB Indonesia mencapai angka 932, 3 miliar USD. Sementara PDB Vietnam hanya 202,6 miliar USD.

Dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, tidak selalu membuat Indonesia unggul dari Vietnam. Salah satunya bila dilihat berdasarkan perkembangan kota-kota di kedua negara. Indonesia memang memiliki Kota Jakarta yang unggul telak dibandingkan kota-kota di Vietnam. Namun Indonesia kalah dalam hal pemerataan pembangunan kota.

Jakarta bila dibandingkan dengan kota terbesar kedua di Indonesia yaitu Surabaya, tampak begitu jomplang perbedaannya. Baik dilihat dari segi infrastruktur, perekonomian dan populasi. Berbeda dengan Vietnam. Dua kita terbesar di Vietnam yaitu Saigon dan Hanoi, boleh dibilang dalam posisi yang relatif setara. Saigon memegang status sebagai kota terbesar di Vietnam, sementara status kota terbesar kedua dipegang oleh Hanoi

Saigon kota terbesar di Vietnam
Hanoi kota terbesar kedua di Vietnam
ilustrasi kota Saigon dan Hanoi (travel365.it | hanoitimes.vn)

Gambar diatas merupakan gambar dari dua kota terbesar di Negara Vietnam. Gambar pertama adalah Kota Saigon (Ho Chi Minh), sedangkan gambar kedua adalah kota Hanoi. Bila dilihat secara kasat mana, tidak ada perbedaan yang mencolok diantara kedua kota ini. Kondisi kedua kota ini kelihatan nyaris berimbang dalam berbagai hal. Entah itu dalam hal infrastruktur maupun dalam hal pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit. Ini menunjukan bahwa pembangunan di Vietnam tidak hanya fokus di satu kota saja. Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia selama ini pembangunannya hanya fokus di Kota Jakarta.

Bila kita Bandingkan antara Kota Jakarta dengan Kota Surabaya, akan tampak perbedaan yang sangat mencolok. Seperti yang kita singgung sebelumnya, pembangunan di Indonesia sangat terfokus di Kota Jakarta. Jadi, kota-kota selain Kota Jakarta pembangunannya jauh tertinggal. Misalnya dalam pembangunan sistem angkutan cepat (rapid transit). Surabaya yang notabene merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, belum ada satupun angkutan cepat yang sedang dibangun di sana. Berbeda dengan Kota Jakarta yang saat ini sedang gencar melakukan pembangunan angkutan cepat seperti MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit).

Hal sebaliknya justru terjadi di Vietnam. Vietnam juga sama seperti Indonesia yang mana kota di sana baru memulai melakukan pembangunan angkutan cepat, khususnya dalam pembangunan MRT (Mass Rapid Transit). Kalau Indonesia hanya membangun MRT di Kota Jakarta saja, Vietnam justru membangun MRT di dua kota sekaligus. Kota-kota tersebut merupakan dua kota yang kita bahas sebelumnya, yaitu Saigon dan Hanoi. Rencananya pembangunan MRT dikedua kota tersebut paling cepat akan selesai pada tahun 2020 mendatang.

ilustrasi kota Da Nang (Foto : Booking.com)

Selain dua kota diatas, ada beberapa kota lainnya di Vietnam yang juga berkembang pesat. Diantaranya adalah Kota Da Nang dan Kota Nha Trang. Kondisi kedua kota ini tampak tidak jauh berbeda dengan Kota Surabaya di Indonesia, terutama bila dilihat dari keberadaan gedung-gedung pencakar langit.


ilustrasi kota Nha Trang (foto : baomoi.com)

Salah satu keunggulan kota-kota di Vietnam adalah wilayahnya yang luas. Kota Saigon memiliki luas area yang mencapai 2.096,56 km². Sementara Hanoi memiliki area yang lebih luas lagi. Luas area Kota Hanoi adalah 3.328,9 km². Sedangkan Kota Haiphong yang merupakan kota terbesar ketiga di Vietnam memiliki area seluas 1.527,4 km². Dengan wilayah yang luas tersebut, menjadikan pengembangan kota-kota utama  di Vietnam tersebut akan lebih leluasa dimasa mendatang. Bandingkan dengan Jakarta dan Surabaya yang hanya memiliki area seluas 661,5 km² dan 350,5 km².

Minggu, 11 Juni 2017

15 Kota dengan Skyline Terbaik di Asia Tenggara

Asia Tenggara (Southeast Asia) merupakan salah satu regional yang paling berkembang pesat di Asia. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan perekonomian yang pesat pada sejumlah negara di sana. Terutama negara-negara yang masuk dalam daftar 6 besar penggerak utama perekonomian Asia Tenggara. Negara-negara tersebut antara lain Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura.

Perkembangan pesat tersebut tercermin dari kehadiran gedung-gedung pencakar langit yang semakin menjamur, khususnya pada kota-kota di 6 negara yang disebutkan diatas. Pesatnya pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit membuat skyline kota di negara-negara tersebut semakin padat. Bagi yang belum tahu, skyline merupakan garis cakrawala yang terbentuk oleh daratan atau  kumpulan gedung. Dalam kamus Oxford, skyline didefinisikan sebagai an outline of land or buildings defined against the sky.

Bicara tentang skyline, mungkin kita perlu tahu seperti apa kondisi skyline dari kota-kota di Asia Tenggara untuk saat ini. Untuk itu pada kesempatan ini kita akan membahas tentang 15 kota dengan skyline terbaik di Asia Tenggara versi Kota Kita. Untuk lebih jelas, berikut adalah daftarnya.

1. Singapura

skyline kota singapura terbaik di Asia Tenggara
ilustrasi skyline kota Singapura (channelnewsasia.com)

Posisi pertama diduduki oleh Singapura. Boleh dibilang Singapura merupakan salah satu kota dengan skyline terbaik di Asia. Hal tersebut dapat dilihat dari padatnya gedung-gedung pencakar langit di di sana. Keterbatasan lahan membuat pembangunan gedung-gedung vertikal menjadi sesuatu yang mutlak di Singapura. Selain memiliki banyak gedung tinggi, Singapura juga meerupakan sebuah kota yang modern. Kota ini merupakan kota terkaya di Asia Tenggara bila dilihat berdasarkan pendapatan per kapita.

2. Bangkok

skyline kota bangkok
ilustrasi skyline kota Bangkok (mibreit-photo.com)

Bangkok adalah kota terbesar di Thailand. Kota ini merupakan kota dengan skyline terbaik kedua di Asia Tenggara. Sama halnya seperti Singapura, Bangkok juga memiliki gedung-gedung pencakar langit yang padat. Apalagi gedung-gedung di Kota Bangkok ketinggiannya tampak begitu variatif sehingga menambah kesan cantik  skyline-nya.

3. Kuala Lumpur

skyline kota kuala lumpur
ilustrasi skyline kota Kuala Lumpur (travel2next.com)

Kuala Lumpur merupakan kota dengan skyline terbaik ketiga di Asia Tenggara. Salah satu yang membuat skyline Kuala Lumpur tampak menarik adalah karena keberadaan Menara Kembar Petronas yang terkenal. Menara ini merupakan menara kembar tertinggi di dunia. Gedung-gedung pencakar langit di kota Kuala Lumpur juga cukup padat, meski tidak sepadat Singapura dan Bangkok. Kota ini merupakan kota terdepan di Asia Tenggara dalam kepemilikin gedung-gedung pencakar langit dengan ketinggian diatas 300 m.

4. Manila


ilustrasi skyline kota Manila (nairaland.com)

Kota dengan skyline terbaik keempat di Asia Tenggara dipegang oleh Kota Manila. Manila merupakan kota terbesar di Filipina. Skyline di kota ini cukup padat.. Hanya saja karena penataan kotanya yang tidak terlalu baik, membuat skyline Manila tidak sebagus Singapura, Bangkok dan KL. Tidak jauh berbedalah dengan kondisi Kota Jakarta.

5. Jakarta


ilustrasi skyline kota Jakarta (detik.com)

Jakarta berada diposisi kelima untuk skyline terbaik di Asia Tenggara. Gedung-gedung di kota terbesar di Indonesia ini bukannya kalah banyak bila dibandingkan kota-kota yang kita bahas sebelumnya. Jakarta hanya kalah dalam hal kerapatan gedung karena pembangunan gedung-gedung tinggi di Kota Jakarta yang cenderung menyebar. Kalau dilihat berdasarkan pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit dengan ketinggian diatas 200 m, Jakarta justru berada pada posisi teratas.

6. Hanoi


ilustrasi skyline kota Hanoi (ietyatourist.com)

Boleh dibilang Hanoi tertinggal selangkah bila dibandingkan dengan empat kota sebelumnya. Kondisi gedung-gedung di Kota Hanoi masih kalah banyak dan kalah rapat. Namun ibukota Vietnam ini mengalami pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit yang pesat dalam beberapa tahun ini. Bahkan kota ini telah memiliki gedung dengan ketinggian diatas 300 m. Jakarta saja untuk saat ini belum memiliki gedung dengan ketinggian diatas 300 m. 

7. Saigon

skyline kota saigon
ilustrasi skyline kota Saigon (vecteezy.com)

Saigon merupakan kota terbesar di Vietnam. Vietnam memang belum memiliki kota dengan skyline sebagus Singapura, Bangkok, KL dan Jakarta. Namun negara ini beruntung karena memiliki dua kota dengan skyline yang tidak jauh berbeda. Antara Saigon dan Hanoi perbedaan skyline-nya memang tidak terlalu mencolok. Masih bisa diperdebatkan mana kota dengan skyline terbaik diantara kedua kota ini. 

8. Penang

skyline kota Penang
ilustrasi skyline kota Penang (malaymail.com)

Penang merupakan salah satu kota utama tujuan wisatawan di Malaysia. Statusnya sebagai kota wisata membuat kebutuhan akan hunian menjadi meningkat di kota ini, khususnya bagi wisatawan. Inilah sebabnya Penang memiliki skyline yang cukup padat walaupun populasinya tidak terlalu besar. Hanya saja karena mayoritas gedung-gedung di Penang diperuntukan untuk hunian, menyebabkan desain gedung-gedung di sana tampak tak menarik. 

9. Johor Bahru

skyline kota johor bahru
ilustrasi skyline kota Johor Bahru (nst.com.my)

Johor Bahru merupakan kota penghubung antara Malaysia dengan Singapura. Boleh dibilang Johor Bahru merupakan kota satelit bagi Singapura. Posisinya yang strategis membuat kota ini menjadi salah satu tujuan menarik untuk investasi. Salah satunya adalah investasi disektor properti. Apalagi Johor Bahru tidak membatasi kepemilikan properti oleh asing. Hal inilah yang membuat kota ini mengalami pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit yang cukup pesat. 

10. Pattaya

skyline kota pattaya
ilustrasi skyline kota Pattaya (.vecteezy.com)

Sama halnya seperti Penang, pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit di Kota Pattaya ditopang oleh sektor pariwisata. Tanpa sektor pariwisata, sudah pasti Pattaya tidak akan memiliki pencakar langit sebanyak saat ini. Pasalnya penduduk kota ini hanya 100 ribuan orang.


11. Surabaya

skyline kota Surabaya
ilustrasi skyline kota Surabaya (jawapos.com)

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Kota ini menjadi penghubung antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya tergolong pesat. Namun sama seperti Jakarta, keberadaan gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya cenderung menyebar. 

12. Cebu

skyline kota cebu
ilustrasi skyline kota Cebu (philstar.com)

Dari segi populasi, Cebu merupakan kota terbesar ketiga di Filipina. Namun untuk urusan skyline, Cebu berada diposisi kedua setelah Kota Manila. Kota Cebu mengalami pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit yang cukup pesat dalam beberapa tahun belakangan. Imbasnya skyline kota ini tampak semakin padat. 

13. Da Nang


ilustrasi skyline kota Da Nang (liveandinvestoverseas.com)

Da Nang adalah kota dengan skyline terbaik ketiga di Vietnam. Padahal Da Nang sebenarnya merupakan kota terbesar keenam di Vietnam. Kota ini memiliki gedung-gedung pencakar langit yang relatif tinggi, walaupun sebenarnya jumlahnya tidak terlalu banyak. 

14. Tangerang


ilustrasi skyline kota Tangerang (https://www.instagram.com/yb2eya)

Tangerang adalah kota terbesar di Provinsi Banten. Sama seperti Da Nang, Tangerang juga memiliki gedung-gedung yang relatif tinggi walau jumlahnya tidak terlalu banyak. Dengan demikian skyline Kota Tangerang tampak cukup baik. 


15. Malaka

skyline kota malaka
ilustrasi skyline kota Malaka (akarpadinews.com)

Beberapa tahun lalu skyline Malaka tidak ada apa-apanya. Namun kota ini terus mengalami pertumbuhan pencakar langit yang pesat. Sekarang telah menjadi kota dengan skyline terbaik keempat di Malaysia. 

Minggu, 28 Mei 2017

Indonesia Tertinggal dalam Hal Transportasi Publik

Transportasi publik adalah sarana transportasi yang dapat dipergunakan ketika penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraan pribadi. Bagi sebuah kawasan urban atau perkotaan, keberadaan transportasi publik merupakan salah satu hal yang paling penting. Alasannya tentunya karena populasi diperkotaan yang besar sehingga mobilitas manusianya lebih tinggi. Bila keberadaan transportasi publik sebuah kota sudah memadai dan nyaman, penumpangpun pasti akan dengan senang hati beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Dengan demikian berbagai permasalahan perkotaan bisa diminimalisir. Salah satunya adalah kemacetan.

Bicara tentang transportasi publik di kawasan perkotaan, Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang tertinggal. Kebanyakan transportasi publik perkotaan di Indonesia masih mengandalkan transportasi berbasis jalan raya. Contohnya adalah bus dan angkot. Saat ini belum ada satupun kota di Indonesia yang memiliki transportasi publik dengan sistem rapid transit (angkutan cepat). Rapid transit merupakan sebuah transportasi perkotaan berbasis rel listrik dengan kapasitas dan frekuensi yang tinggi. Padahal sistem rapid transit merupakan sarana transportasi perkotaan yang sudah sangat umum dijumpai di kota-kota besar di dunia. Tidak usah jauh-jauh, di Asia Tenggara saja sudah ada beberapa kota yang sejak lama telah memiliki sistem rapid transit. Diantaranya adalah Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur dan Manila.

Sistem rapid transit di Singapura (foto : 99.co)

Ada fakta miris lainnya yang tidak banyak kita ketahui bahwa Indonesia telah tertinggal dari Ethiopia dalam hal transportasi publik. Ethiopia pada tahun 2015 lalu telah memiliki sistem rapid transit yang dibangun di Kota Addis Ababa. Sistem rapid transit tersebut diberi nama Addis Ababa Light Rail. Seperti yang kita ketahui, Ethiopia merupakan salah satu negara di Afrika yang masuk dalam kategori negara miskin. Walaupun Ethiopia berstatus negara miskin, namun nyatanya kita tertinggal dibandingkan mereka dalam menyediakan sistem rapid transit.

Addis Ababa Light Rail (foto : ethiosports.com)

Saat ini kita memang dalam kondisi tertinggal. Namun untungnya pemerintah sudah peduli dalam menyediakan sistem rapid transit bagi transportasi perkotaan. Saat ini sudah ada dua kota di Indonesia yang sedang membangun sistem rapid transit. Kedua kota tersebut adalah Kota Jakarta dan Kota Palembang. Jakarta saat ini sedang membangun MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rapid Transit). Untuk MRT direncanakan akan beroperasi pada 2019 dan LRT direncanakan akan beroperasi pada 2018. Sedangkan Kota Palembang sedang membangun LRT (Light Rail Transit) yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2018.

Jakarta MRT (Foto : Detik.com)

Kita harapkan di masa-masa yang akan datang akan makin banyak kota di Indonesia yang membangun sistem rapid transit. Walaupun saat ini kita masih dalam kondisi tertinggal, namun bukan tidak mungkin di masa depan kita bisa memiliki lebih banyak kota yang yang memiliki sistem rapid transit dibandingkan negara-negara yang lebih dulu membangunnya.

Jumat, 26 Mei 2017

5 Daerah Calon Pusat Pemerintahan Indonesia

Semakin hari semakin gencar munculnya wacana untuk memindahkan ibukota Indonesia. Semakin peliknya permasalahan yang dihadapi oleh Kota Jakarta menjadi salah satu alasannya. Penyebabnya tentu karena lonjakan penduduk Kota Jakarta yang tidak terkontrol. Jakarta yang menjadi pusat segala-galanya di Indonesia selalu menjadi pilihan bagi orang-orang luar Jakarta untuk mengadu nasib. Dengan membangun ibukota baru diharapkan dapat mengurai kepadatan Kota Jakarta.

Saat ini Kota Palangkaraya disebut-sebut sebagai calon terkuat untuk menggantikan Kota Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Namun untuk membangun ibukota baru membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Anggaran membangun ibukota baru diperkirakan mencapai 100 triliun.

Namun ada cara alternatif lain untuk mengurai kepadatan Kota Jakarta, yaitu dengan membangun pusat pemerintahan yang terpisah dari Kota Jakarta. Jadi Jakarta tetap menjadi ibukota negara, tapi pusat pemerintahan berada di luar Jakarta. Kira-kira seperti yang diterapkan di Malaysia. Ibukota Malaysia tetap Kota Kuala Lumpur, namun pusat pemerintahan berada di Kota Putrajaya. Untuk pusat pemerintahan tersebut tentunya berada tidak terlalu jauh dari ibukota negara.

Kota Putrajaya di Malaysia (Foto : Astroawani.com)

Bila kita memilih metode pemisahan pusat adminstrasi pemerintahan negara dari ibukota negara, maka ada 5 daerah yang berpotensi menjadi kandidat. Berikut adalah 5 daerah tersebut versi Kota Kita.

Jonggol

Jonggol merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jonggol disebut-sebut sebagai daerah paling realistis untuk dipilih sebagai pusat pemerintahan Indonesia. Di masa pemerintahan Presiden Soeharto sudah ada wacana untuk melakukan pemindahan pusat pemerintahan ke Kecamatan Jonggol. Lokasinya berada 40 km disebelah tenggara Kota Jakarta.

Karawang

Karawang merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang paling berkembang pesat. Saat ini daerah ini telah menjelma menjadi salah satu pusat industri. Daerah ini berjarak sekitar 60 km di sebelah timur Kota Jakarta.

Kertajati

Saat ini Kertajati berstatus sebagai sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Majalengka. Daerah ini akan dikembangkan dengan konsep aerocity yang terhubung langsung dengan Bandara Internasinal Kertajati. Jaraknya cukup jauh dari Kota Jakarta, yaitu sekitar 200 km.

Maja

Maja berjarak sekitar 60 km di sebelah barat Kota Jakarta. Maja merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pemerintah Indonesia tidak akan kesulitan melakukan pembebasan lahan bila Maja dipilih sebagai pusat pemerintahan negara. Sebagian tanah di Kecamatan Maja dimiliki oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)

Pulau Reklamasi Teluk Jakarta

Wacana ini sebenarnya tidak memindahkan pusat pemerintahan negara ke luar Jakarta, namun hanya dengan menambah lahan di utara Kota Jakarta dengan cara reklamasi. Wacana ini sempat mencuat saat Jokowi menjadi gubernur Provinsi DKI Jakarta. Pusat Pemerintahan akan ditempatkan di pulau reklamasi yang berbentuk seperti burung garuda.

Sabtu, 06 Mei 2017

Haruskah Ibukota Indonesia Pindah?

Saat ini kembali mencuat wacana untuk melakukan pemindahan Ibukota Negara Indonesia. Berbagai permasalahakan yang terdapat di  Kota Jakarta selaku Ibukota Negara Indonesia dianggap telah menjadikan kota ini tidak layak menjadi ibukota negara. Apalagi penduduk Kota Jakarta sudah terlanjur padat sehingga sangat sulit untuk ditata. Kondisi Jakarta yang seperti itu tidak terlepas dari kesalahan yang dilakukan Pemerintah Indonesia selama-lama berpuluh-puluh tahun. Sebagai sebuah negara kesatuan, Indonesia menjadikan Jakarta sebagai pusat segala-galanya. Akibat kesalahan tersebut, pembangunan Indonesia jadinya hanya terpusat di Kota Jakarta dan Pulau Jawa pada umumnya.

Ada dua alasan utama mengapa ibukota Indonesia harus pindah, yaitu pemerataan pembangunan dan mengurai kepadatan Kota Jakarta. Kota Palangkaraya disebut-sebut menjadi kandidat utama calon ibukota baru Indonesia. Berbagai langkah konkritpun juga mulai dilakukan. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan pemerintah Kalimantan Tengah yang telah menyiapkan lahan seluas 500 ribu hektar untuk lokasi calon ibukota baru Indonesia. Sementara Pemerintah Indonesia melalui Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) mulai mengkaji rencana pemindahan ibukota Indonesia tersebut. Menurut pihak Bappenas, kajian tentang pemindahan Ibukota Negara Indonesia akan rampung pada bulan Agustus 2017.

Palangkaraya, kandidat terkuat calon ibukota baru Indonesia (Foto : Okezone.com)

Namun apakah pemindahan ibukota negara benar-benar solusi terbaik bagi Indonesia? Ada sumber yang menyebutkan bahwa pemindahan Ibukota Negara Indonesia sekurang-kurangnya membutuhkan anggaran sekitar 100 triliun rupiah. Angka yang sangat fantastis tentunya. Kalau alasannya untuk pemerataan pembangunan, bukankah lebih baik anggaran sebesar itu dimanfaatkan untuk melahirkan pusat-pusat perekonomian baru? Indonesia memiliki sejumlah kota besar di luar Pulau Jawa yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat-pusat perekonomian baru untuk alternatif Jakarta. Contohnya Kota Medan di Pulau Sumatera dan Kota Makassar di Pulau Sulawesi. Kedua kota ini sudah masuk dalam kategori kota metropolitan. Jadi anggaran yang besar tadi bisa dimanfaatkan untuk menggenjot pembangunan di Kota Medan ataupun Makassar agar perkembangannya bisa mendekati Kota Jakarta.

Sementara bila alasannya adalah untuk mengurai kepadatan Kota Jakarta, masih ada pilihan selain melakukan pemindahan ibukota negara. Caranya adalah dengan melakukan pemindahan pusat pemerintahan. Jadi, Jakarta tetap berstatus ibukota negara namun pusat pemerintahannya berada di luar Jakarta. Tentunya pusat pemerintahan tersebut berada di daerah yang masih relatif dekat dengan Kota Jakarta agar konektivitasnya masih dapat berjalan lancar. Salah satu negara yang menerapkan sistem seperti ini adalah negara tetangga kita Malaysia. Malaysia tetap menjadikan Kuala Lumpur sebagai ibukota negara namun pusat pemerintahan negaranya berada di Kota Putrajaya. Jadi, kepadatan Kota Kuala Lumpur bisa sedikit dikurangi dan Malaysia juga dapat mendirikan sebuah pusat pemerintahan yang tertata dengan baik. Ide seperti ini pernah muncul di masa pemerintahan presiden Soeharto. Saat itu pusat pemerintahan negara direncakan akan dipindahkan ke Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasinya berada sekitar 40 km dari Kota Jakarta.

Kota Putrajaya di Malaysia (Foto : Marinaputrajaya.com)

Memang harus diakui ada niat baik dibalik rencana pemindahan Ibukota Negara Indonesia. Namun kalau alasan untuk melakukan pemerataan pembangunan dan mengurai kepadatan Kota Jakarta, tidak harus dengan melakukan pemindahan ibukota segala. Daripada membangun sebuah ibukota negara yang baru, lebih baik membangun pusat-pusat perekonomian baru sehingga tidak semuanya harus terpusat di Kota Jakarta. Apalagi akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk membangun sebuah ibukota negara yang baru.

Jumat, 03 Maret 2017

Mengenal Berbagai Macam Klasifikasi Kota

Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Daerah-daerah yang masuk dalam wilayah kota dikenal dengan sebutan kawasan perkotaan. Berdasarkan UU Nomor 26 tahun 2007, Indonesia mendefinisikan kawasan perkotaan sebagai suatu wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Setiap kota dapat dibedakan kedalam beberapa klafisikasi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah macam-macam klasifikasi kota yang umum digunakan.

Foto : Businessinsider.com

Berdasarkan jumlah penduduk

Ada 5 macam klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk, yaitu sebagai berikut :
  1. Kota kecil, yaitu kota yang memiliki populasi dibawah 100.000 jiwa. Contoh : Sabang, Bukittinggi dan Sibolga.
  2. Kota Sedang, yaitu kota yang memiliki populasi 100.000 sampai 500.000 jiwa. Contoh : Dumai, Kediri dan Palangkaraya.
  3. Kota Besar, yaitu kota yang memiliki populasi 500.000 sampai 1.000.000 jiwa. Contoh : Jambi, Balikpapan dan Denpasar. 
  4. Kota Metropolitan, yaitu kota yang memiliki populasi 1.000.000 sampai 5.000.000 jiwa. Contoh : Surabaya, Bandung dan Medan.
  5. Kota Megapolitan, yaitu kota yang memiliki populasi diatas 5.000.000 jiwa. Contoh : Jakarta.

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsi, kota dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Kota pusat produksi (production center), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi atau pemasok, baik yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Contoh : Bontang (LNG), Samarinda (batubara), dan Cilegon (baja). 
  2. Kota Pusat Perdagangan (center of trade and commerce), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun internasional. Contoh : Jakarta dan Surabaya.
  3. Kota Pusat Pemerintah (political capital), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibukota negara. Contoh : Jakarta.
  4. Kota pusat kebudayaan (cultural center), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Contoh : Yogyakarta dan Surakarta.
  5. Kota pusat hiburan (recreation center), yaitu kota yang memiliki berbagai destinasi yang menarik bagi orang-orang yang ingin melakukan rekreasi. Contoh : Batu. 

Berdasarkan sejarah awal

Berdasarkan sejarah awal, kota dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
  1. Kota yang berawal dari pusat pertambangan. Contoh : Balikpapan, Tembagapura dan Sawahlunto.
  2. Kota yang berasal dari pusat perkebunan. Contoh : Bogor, Salatiga dan Jambi.
  3. Kota yang berawal dari pusat administrasi atau pusat kerajaan. Contoh : Medan, Jakarta dan Cirebon.

Berdasarkan tingkat perkembangan

Ada 6 klasifikasi kota berdasarkan tingkat perkembangan, yaitu sebagai berikut :

  1. Tingkat eopolis, yaitu suatu wilayah desa yang berkembang menjadi kota baru.
  2. Tingkat polis, yaitu suatu kota yang masih memiliki sifat agraris.
  3. Tingkat metropolis, yaitu kota besar yang perekonomian sudah mengarah ke industri.
  4. Tingkat megapolis, yaitu wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis yang lokasinya berdekatan, sehingga membentuk satu kesatuan kota yang sangat besar.
  5. Tingkat trianapolis, yaitu kota yang kehidupannya sudah dipenuhi oleh berbagai permasalahn sosial, seperti kesenjangan ekonomi, kemacetan lalu lintas dan kriminalitas.
  6. Tingkat nekropolis, yaitu suatu kota yang sedang menuju kehancuran.