Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Maret 2024

Pesona Kota Bandung yang Tak Dimiliki oleh Kota Lainnya di Indonesia

Kota Bandung menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Daya tarik utama dari kota Bandung adalah karena lokasinya yang berada di dataran tinggi. Sepanjang tahun 2023, ibukota provinsi Jawa Barat ini dikunjungi oleh 7,7 juta wisatawan, dengan rincian 95 persen wisatawan nusantara dan 5 persen wisatawan mancanegara. Besarnya jumlah wisatawan berimbas terhadap kondisi jalanan di kota Bandung yang rawan macet. Apalagi saat memasuki akhir pekan. Harus sabar-sabar menghadapi parahnya kemacetan di kota Bandung. Sudah saatnya pemerintah kota Bandung memperhatikan akses transportasi massal untuk mengurai masalah kemacetan yang tak pernah usai.


skyline kota bandung
ilustrasi kota Bandung (skyscrapercity.com)

Tentunya bukan tanpa alasan mengapa kota Bandung banyak dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya didukung oleh akses transportasi yang memadai. Apalagi transportasi dari Kota Jakarta dan sekitarnya yang punya banyak pilihan kalau ingin berkunjung ke kota Bandung. Mulai dari jalan tol, kereta panoramic hingga kereta cepat. Tinggal disesuaikan saja dengan budget dan kebutuhan. Khusus kereta cepat, saat ini cuma Bandung satu-satunya kota yang dapat diakses menggunakan kereta cepat dari Jakarta. 


kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung
ilustrasi kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung (bisnis.com)

Seperti yang kita bahas sebelumnya, kota Bandung berada di wilayah dataran tinggi. Kota ini berbentuk seperti mangkuk raksasa karena dikelilingi oleh daerah pegunungan. Titik tertingginya berada di bagian utara kota Bandung yang memiliki ketinggian 1050 meter. Karena dipengaruhi oleh iklim pengunungan yang lembab dan sejuk, suhu di kota Bandung rata-rata berada diangka 23,5 °C.

Meski berada di cekungan yang dikelilingi oleh pegunungan, ternyata kota Bandung merupakan kota terbesar ke-4 di Indonesia. Populasinya mencapai 2,7 juta jiwa. Dengan populasi sebesar itu,   kota Bandung sudah bisa dikategorikan sebagai kota metropolitan. Sebagai kota metropolitan tentunya Bandung menjanjikan berbagai hal yang dapat memenuhi segala kebutuhan wisatawan. Mulai dari kebutuhan belanja, hiburan, penginapan dan lain sebagainya. Sekedar informasi, Bandung merupakan satu-satunya kota metropolitan di Indonesia yang berada di wilayah dataran tinggi. Jadi cuma di kota Bandung kita dapat merasakan suasana metropolis wilayah perkotaan yang berpadu dengan sejuknya iklim pegunungan. 

Kota Bandung memiliki destinasi wisata yang sangat beragam. Rasanya tidak mungkin diulas satu per satu karena sangking banyaknya. Namun yang paling menonjol dari kota Bandung adalah wisata belanjanya. Maklum, Bandung merupakan pusat fashion di pulau Jawa. Jadi belum afdol rasanya bila kita mengunjungi kota Bandung namun belum menikmati wisata belanja. Apalagi sambil menikmati pemandangan gedung-gedung bergaya eropa peninggalan Belanda.


Jalan braga bandung
Ilustrasi bangunan bergaya Eropa di kota Bandung (indonesia.travel)

Bangungan-bangungan peninggalan Belanda di kota Bandung memiliki gaya art deco. Desain bangunan bergaya eropa ini telah melekat dengan kota Bandung dan menjadi salah satu identitas kota Bandung. Bahkan Bandung merupakan kota dengan bangunan bergaya art deco terbanyak di dunia. Hal tersebut mendapat pengakuan langsung oleh UNESCO pada tahun 2014 silam. Beberapa daerah di kota Bandung yang memiliki bangunan bergaya art deco seperti Braga, Asia Afrika, dan Setia Budi. 

Hal yang paling melekat lainnya dari kota Bandung adalah sektor pendidikan. Kota ini menjadi lokasi bagi banyak universitas terbaik di Indonesia, baik universitas swasta maupun negeri. Institus Teknologi Bandung atau ITB yang merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang berada di kota ini. Selain ITB, beberapa universitas terbaik lainnya yang berada di kota Bandung antara lain Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Telkom, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dll. Karena memiliki banyak universitas, Bandung dijuluki juga sebagai kota pendidikan.

kampus ITB kota Bandung
Ilustrasi kampus ITB (itb.ac.id)


Itulah sederet pesonan kota Bandung yang akan sulit kita temui di kota-kota lainnya di Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat dan menambah referensi kita semua.

Perbandingan Kota Bandung dengan Surabaya, Dua Kota Terbesar di Indonesia setelah Jakarta


Bandung dan Surabaya merupakan dua kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Kedua kota tersebut sama-sama berada di pulau Jawa. Kota Bandung berada di provinsi Jawa Barat sementara kota Surabaya berada di provinsi Jawa Timur. Kedua kota sama-sama merupakan ibukota di provinsi masing-masing.

Sebagai dua kota terbesar setelah kota Jakarta, tentunya menarik melihat seperti apa perbandingan diantara kedua kota ini. Tentunya perbandingan tersebut dilihat berdasarkan beberapa hal. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian tentang perbandingan antara kota Bandung dengan kota Surabaya dalam beberapa hal.

Populasi dan luas wilayah


Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, kota Bandung dan Surabaya merupakan kota terbesar di Indonesia setelah kota Jakarta. Hal tersebut dilihat berdasarkan populasi penduduk. Berdasarkan sensus tahun 2010, populasi kota Bandung adalah 2,395 juta jiwa. Sedangkan pupulasi kota Surabaya berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 2,765 juta jiwa. Sementara untuk luas wilayah, kota Bandung memiliki wilayah dengan luas 167,7 kilometer persegi. Luas kota Bandung tersebut jauh lebih kecil dibandingkan luas kota Surabaya. Kota Surabaya memiliki wilayah dengan luas 374,8 kilometer persegi.

Perekonomian


Perbandingan tingkat perekonomian kota Bandung dan Surabaya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik itu dilihat perdasarkan PDRB atau dilihat berdasarkan PDRB per kapita. Kota Bandung memiliki PDRB Rp172,629 triliun, sedangkan kota Surabaya memiliki PDRB Rp365,073 triliun rupiah. Berdasarkan data diatas, kota Surabaya memiliki PDRB yang besarnya lebih dari dua kali lipat PDRB kota Bandung.

Hal serupa juga dapat dijumpai pada perbandingan PDRB per kapita. Kota Bandung memiliki PDRB per kapita yang mencapai Rp69,868 juta rupiah. Sementara untuk kota Surabaya, PDRB per kapitanya adalah Rp128,822 juta. Jadi, secara umum kota Surabaya memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik dibandingkan kota Bandung.

Infrastruktur


Salah satu yang membuat tingkat perekonomian kota Surabaya lebih baik dibandingkan kota Bandung adalah karena ditunjang oleh infrastruktur yang lebih baik. Surabaya terkenal sebagai salah satu kota perdagangan utama di Indonesia yang ditopang oleh infrastruktur pelabuhan yang memadai. Salah satunya adalah pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah pelabuhan Tanjung Priok. Sementara kota Bandung sama sekali tidak memiliki pelabuhan karena kota ini berada di kawasan pegunungan.

Selain memilik pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia, kota Surabaya juga memiliki bandara tersibuk kedua di Indonesia yang bernama Bandara Internasional Juanda. Bahkan rencananya Bandara Internasional Juanda akan memiliki terminal bandara termegah di Indonesia yang pembangunannya diperkirakan selesai pada tahun 2019. Kota Bandung sebenarnya juga memiliki bandara internasional yang bernama Bandara Internasional Husein Sastranegara. Sayangnya bandara ini persis berada di tengah-tengah kota Bandung sehingga sulit untuk dilakukan pengembangan. Kapasitasnya hanya sekitar 3,4 juta penumpang per tahun. Jauh dibawah kapasitas Bandara Internasional Juanda yang mencapai 14 juta penumpang per tahun.

Untuk infrastruktur perkotaan, kota Surabaya juga lebih unggul. Contohnya infrastruktur jalan. Kota Surabaya memiliki infrastruktur jalan yang relatif lebih lebar dibandingkan kota Bandung. Selain itu kota Surabaya juga telah terhubung jalan tol dengan hampir semua daerah-daerah penyangga disekitarnya.

Penataan Kota


Kota Surabaya terkenal sebagai salah satu kota yang paling tertata di Indonesia. Bahkan telah meraih berbagai penghargaan. Bagusnya penataan kota Surabaya dapat dilihat dari kawasan bisnis dan pemukimannya yang terkluster cukup baik. Selain itu pemerintah kota Surabaya juga gencar melakukan penghijauan kota dengan membangun banyak taman dan membenahi jalur pedestrian hampir diseluruh sudut kota.

Kota Bandung juga mulai melakukan banyak pembenahan dalam penataan kota. Sejumlah pedestrian mulai direvitalisasi dan ruang publik terus ditambah. Hanya saja PR terbesar pemerintah kota Bandung adalah membenahi sejumlah pemukiman padat yang masih belum tertata. Selain itu, masalah lainnya yang harus dibenahi pemerintah kota Bandung adalah mengembalikan kawasan Bandung Utara sebagai daerah resapan air. Selama ini banyak kawasan resapan air di Bandung Utara yang beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman.

Senin, 11 Maret 2024

Fakta Tentang Kota Depok, Kota Paling 'Underrated' di Indonesia

Kota Depok

Depok adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat. Kota ini berbatasan langsung dengan kota Jakarta. Itulah sebabnya Depok dikenal juga sebagai salah satu penyangga dari Kota Jakarta dan menjadi bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabek. Jabodetabek merupakan sebuah kawasan metropolitan yang terdiri dari kota Jakarta sebagai kota inti, kabupaten Bekasi, kabupaten Bogor, kabupaten Tangerang, kota Bekasi, kota Bogor, kota Depok, kota Tangerang, dan kota Tangerang Selatan.


Ilustrasi lambang kota Depok (depok.go.id)

Sebelum menjadi wilayah perkotaan seperti sekarang ini, Depok merupakan bagian dari Kabupaten Bogor. Pengesahan berdirinya kota Depok dilakukan pada tanggal 20 April 1999. Seminggu sesudahnya, Depok secara resmi berdiri sebagai sebuah Kotamadya. Kota Depok berbatasan dengan kota Jakarta dan provinsi Banten di sebelah utara, kabupaten Bogor di sebelah selatan, kabupaten Bogor dan provinsi Banten di sebelah barat, serta kabupaten Bogor dan kota Bekasi di sebelah timur. 

Bagi kita yang sering berselancar di dunia pasti banyak menemukan informasi negatif seputar kota Depok. Mulai dari berita-berita mistis seperti babi ngepet, kemacetan, kriminalitas dll. Kota Depok juga sempat diolok-olok karena memutar lagu yang dinyanyikan dan diciptakan wali kota Depok saat lampu lalu lintas sedang merah. Hal ini dianggap sebagai puncak komedi dari kota Depok.

Semua hal negatif dan receh tersebut membuat orang-orang memandang remeh terhadap kota Depok. Padahal sebenarnya Depok merupakan kota yang patut diperhitungkan. Sebenarnya banyak kelebihan dari kota Depok yang jarang diketahui mayoritas orang. 

Selama ini Depok dianggap sebagai kota kecil yang tidak layak diperhitungkan. Padahal faktanya justru sebaliknya. Depok  merupakan kota yang besar dengan populasi yang mencapai lebih dari 2 juta jiwa. Dengan populasi yang sebesar itu, Depok masuk dalam daftar 10 besar kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.  Angka tersebut jauh diatas populasi kota Semarang atau Makassar. Hanya saja kota Depok memang memiliki wilayah yang tidak terlalu luas. Luas wilayah kota Depok hanya sekitar 199,9 km².

Boleh dibilang kota Depok memiliki perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Salah satu kawasan yang paling berkembang dari kota Depok adalah daerah Margonda. Di kawasan ini terdapat banyak gedung-gedung pencakar langit yang menjadi simbol pertumbuhan dari kota Depok. Di wilayah Margonda ini kita dapat menjumpai berbagai gedung penting seperti ITC Depok, Kantor Wali Kota Depok, Margo City, Universitas Gunadarma, Hotel Margonda Residence dll. 


gedung-gedung pencakar langit di kota depok
Ilustrasi gedung-gedung pencakar langit di kota Depok (youtube.com/@cakrawaladrone)

Satu lagi yang paling menonjol dari kota Depok adalah sektor pendidikan. Sebagian besar orang Indonesia tentunya pasti tahu dengan Universitas Indonesia atau UI. Universitas Indonesia yang terkenal sebagai salah satu universitas terbaik dan terbesar di Indonesia berada di kota Depok, tepatnya berada di Jl. Lingkar, Pondok Cina, Kecamatan Beji. Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, tentunya UI menjadi tempat berkumpul para mahasiswa terbaik di negeri ini.


kampus universitas indonesia di kota depok
Ilustrasi kampus UI di kota Depok (ui.ac.id)

Dilihat dari kualitas SDM, kota Depok juga tidak buruk-buruk amat. Dalam hal Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, kota Depok berada diurutan ke-23 dari 500 lebih kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia kota Depok memiliki skor 81,37. Masih lebih tinggi bila dibandingkan Indeks Pembangunan Manusia kota Medan dan Batam.

Kesimpulannya, walau melekat dengan stigma negatif namun kota Depok tidak seburuk yang diperkirakan. Kota ini masih layak untuk diperhitungkan sebagai salah satu terpenting di Indonesia. Ramainya stigma negatif tentang kota Depok tidak akan mengubah fakta-fakta yang kita telah kita ulas sebelumnya. 


Rujukan :

Sumber1

Sumber2



Senin, 04 Maret 2024

5 Kota Terkaya di Pulau Jawa

Pulau Pulau Jawa terkenal sebagai pusat perekonomian Indonesia. Hampir 60 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh Pulau Jawa. Hal ini berbanding lurus dengan populasi pulau Jawa. Mayoritas penduduk Indonesia berdomisili di pulau Jawa. Lebih dari 150 juta penduduk Indonesia berdomisili di Pulau Jawa. Dengan populasi sebesar itu, menjadikan pulau Jawa sebagai pulau dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Padahal dari 5 pulau besar di Indonesia, luas pulau Jawa berada pada posisi terakhir.

Dengan populasi penduduknya yang besar tentunya menjadikan wilayah urban atau perkotaan di Pulau Jawa lebih banyak dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Bicara tentang wilayah kota, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kota-kota terkaya di Pulau Jawa. Kekayaan kota-kota tersebut diukur berdasarkan pendapatan per kapita.

Kota Jakarta merupakan salah satu kota terkaya di Pulau Jawa
Ilustrasi Kota Jakara, salah satu kota terkaya di Pulau Jawa (thejakartapost.com)

Berbeda dengan kota-kota kaya di luar pulau Jawa yang didominasi oleh kota-kota yang kaya sumber daya alam, kota-kota kaya di Pulau Jawa justru didominasi oleh kota-kota industri dan jasa. Apa saja kota-kota terkaya di pulau Jawa? Berikut adalah 5 diantaranya.

5 Kota Terkaya di Pulau Jawa


Kediri

Diurutan pertama ada Kota Kediri. Kediri adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kota Kediri bukan hanya memegang status sebagai kota terkaya di Pulau Jawa, namun Kota Kediri juga merupakan kota terkaya di Indonesia. Hal tersebut dilihat berdasarkan tingginya pendapatan per kapita dari Kota Kediri.

Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Kota Kediri mencapai Rp527,9 juta. Dengan pendapatan per kapita sebesar itu, menjadikan pendapatan per kapita kota Kediri sudah setara dengan pendapatan per kapita Korea Selatan. Angka tersebut sangat jauh diatas pendapatan per kapita nasional. Pendapatan per kapita nasional Indonesia hanya mencapai Rp71 juta. 

Besarnya pendapatan per kapita Kota Kediri ditopang oleh hadirnya pabrik-pabrik skala besar di Kota tersebut. Salah satunya adalah pabrik PT Gudang Garam Tbk.

Jakarta

Kalau kita lihat berdasarkan PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto, tidak ada kota lain di Indonesia yang memiliki PDRB yang lebih besar daripada Kota Jakarta. Namun kalau dilihat berdasarkan pendapatan per kapita, Kota Jakarta berada pada posisi ketiga di Indonesia dan posisi kedua di Pulau Jawa setelah Kota Kediri.

Boleh dibilang Jakarta adalah pusat segalanya di Indonesia. Kota ini menjadi pusat pemerintahan, pusat perekonomian, perdagangan, industri, keuangan, hiburan dll. Jadi tidak heran kalau Kota Jakarta tumbuh menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Kota ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp298,3 juta. 

Cilegon

Posisi ketiga kota dengan pendapatan per kapita terbesar di Pulau Jawa dipegang oleh Kota Cilegon. Kota yang berada di Provinsi Banten ini terkenal sebagai kota industri. Salah satu industri baja terbesar di Indonesia, yaitu Krakatau Steel berada di Kota Cilegon dan berkantor pusat di Kota Cilegon. 

Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp268,1 juta jiwa. Secara nasional, pendapatan per kapita kota Cilegon berada pada posisi keempat.

Surabaya

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, tentunya Surabaya salah satu penggerak utama perekonomian di pulau Jawa. Sektor perdagangan menjadi salah satu penopang utama perekonomian ibu kota provinsi Jawa Timur tersebut.

Pendapatan per kapita Kota Surabaya berada pada posisi keempat di pulau Jawa dan kelima nasional. Surabaya memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp227,1 juta. 

Semarang

Posisi kelima kota terkaya di Pulau Jawa dipegang oleh Kota Semarang. Semarang merupakan kota terbesar di provinsi Jawa Tengah dan sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS, kota Semarang memiliki pendapatan per kapita Rp137,1 juta. Tingginya pendapatan per kapita Kota Semarang diantaranya ditopang oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan. 



Rujukan :

Minggu, 22 Desember 2019

Transportasi Jakarta Lebih Maju daripada Kuala Lumpur?



Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia dan sekaligus ibukota negara memiliki perkembangan yang jauh lebih pesat dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Bahkan boleh dibilang perkembangan Kota Jakarta sangat timpang bila dibandingkan dengan kota lainnya di Indonesia. Namun bila dibandingkan dengan kota-kota terbesar di negara maju, tentunya Jakarta tidak ada apa-apanya.

Jangankan dengan kota-kota terbesar di negara maju, dengan kota-kota terbesar dibeberapa negara berkembang saja Jakarta boleh dibilang masih tertinggal. Namun untungnya saat ini Jakarta mengalami perkembangan yang cukup signifikan diberbagai bidang. Salah satunya adalah dibidang transportasi.

Selama berpuluh tahun Jakarta memiliki transportasi yang relatif kuno bila dibandingkan dengan kota-kota sekelasnya. Barulah beberapa tahun belakangan ini Jakarta mengalami transformasi besar-besaran. Kalau sebelumnya Jakarta tidak memiliki MRT (Mass Rapid Transit), sekarang Jakarta telah memilikinya dengan fasilitas yang cukup modern, walaupun saat ini baru memiliki satu jalur saja. Selain itu Jakarta juga sudah memiliki LRT (Light Rail Transit) yang juga satu jalur.

Kehadiran MRT dan LRT membuat Jakarta tidak tertinggal lagi bila dibandingkan dengan kota-kota di negara tetangga seperti Kuala Lumpur, Singapura dan Bangkok. Hanya saja karena kita membangunnya belakangan, tentunya masih kalah dalam hal jumlah jalur. Contohnya dengan Kuala Lumpur yang saat ini telah memiliki 7 jalur MRT dan LRT.

Memang saat ini kondisi transportasi Kota Jakarta masih kalah bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Namun tentunya upaya untuk meningkatkan kualitas transportasi di Kota Jakarta tidak berhenti di sini saja. Kedepannya akan terus dibangun jalur-jalur baru baik untuk LRT maupun MRT. Contohnya saat ini yang sedang dibangun dan akan rampung dalam 1-2 tahun kedepan adalah LRT Jabodebek. LRT ini akan menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota Bogor, Depok dan Bekasi.

Uji coba LRT Jabodebek (sumber : youtube.com)

Transportasi Kota Jakarta bukannya tidak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Jakarta merupakan kota dengan sistem BRT (Bus Rapid Transit) dan Commuter Line yang paling masif di Asia Tenggara. BRT merupakan sebuah sistem transportasi berbasis bus yang memiliki jalur khusus atau kita kenal juga dengan sebutan busway. Sementara Commuter Line merupakan layanan kereta api yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangganya. Layanan Commuter Line ini lebih kita kenal dengan sebutan KRL (Kereta Rel Listrik) Jabodetabek.

 Jakarta BRT (sumber : sefsed.com)

Hal yang perlu dikembangkan oleh pemerintah Indonesia maupun DKI Jakarta adalah mengintegrasikan berbagai moda transportasi di Kota Jakarta. Kalau semuanya sudah terintegrasi, bukan tidak mungkin sistem transportasi di Kota Jakarta mampu mengungguli Kota Kuala Lumpur di Malaysia.


Rabu, 10 Mei 2017

Jakarta, Surabaya, dan Bandung Masuk dalam Daftar Global City

Global city atau kota global merupakan sebutan untuk kota-kota yang dianggap memiliki peranan penting dalam perekonomian global. Beberapa hal yang menjadi faktor agar sebuah kota masuk dalam daftar kota global adalah perekonomian yang besar dan infrastruktur yang memadai. Selain itu tentunya harus menarik sebagai tujuan investasi sehingga banyak perusahaan multinasional yang menanamkan modal di sana.

Indonesia sendiri menempatkan tiga kotanya dalam daftar kota global untuk regional Asia Pasifik. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Seperti yang kita ketahui, Jakarta, Surabaya, dan Bandung merupakan tiga kota terbesar di Indonesia. Ketiga kota tersebut juga memiliki porsi terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Kota Jakarta memiliki kontribusi 16,95 persen terhadap PDB Indonesia. Sementara Surabaya dan Bandung masing-masing memiliki kontribusi 3,48 persen dan 1,68 terhadap PDB Indonesia.

Kota Jakarta (Foto : Dailystar.co.uk)

Beberapa negara lainnya di Asia Tenggara juga menempatkan kota-kota mereka dalam daftar kota global. Selain Indonesia, ada negara Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura yang juga memiliki kota global. Thailand diwakili oleh Kota Bangkok. Sementara Malaysia dan Vietnam masing-masing diwakili oleh Kota Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh. Diantara negara-negara ASEAN, hanya Indonesia yang memiliki lebih dari satu kota global.

Kita harapkan semoga terus bertambah kota-kota di Indonesia yang masuk dalam kategori kota global. Kalau perlu tidak hanya kota-kota di Pulau Jawa, namun juga kota-kota di luar Pulau Jawa seperti Medan dan Makassar.  Apalagi saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pemerataan pembangunan ke berbagai daerah di Indonesia.

Dibawah ini merupakan daftar lengkap kota-kota di Asia Pasifik yang masuk dalam daftar kota global yang bersumber dari situs atkearney.


10 Gedung Tertinggi di Kota Malang

Malang adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Berdasarkan data tahun 2014, Kota Malang memiliki populasi penduduk yang mencapai 845.973 jiwa. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan sebutan Malang Raya.

Kota Malang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai pemandangan khas kota-kota besar dapat kita jumpai di kota ini. Salah satunya adalah keberadaan gedung-gedung tinggi. Bicara tentang gedung tinggi, pada tulisan ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di Kota Malang. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya.

Malang City Point


Foto : Rumah.com

Malang City Point adalah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini terdiri dari 2 tower yang masing-masing memiliki 19 lantai. Jadi, Malang City Point menduduki posisi pertama dan kedua sebagai gedung tertinggi di Kota Malang. Malang City Point berlokasi di Jalan Raya Dieng, Malang.

Soekarno Hatta Apartment


Foto : Jurnalmalang.com

Sesuai dengan namanya, Soekarno Hatta Apartment merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung yang berada di Jalan Soekarno Hatta ini memiliki 17 lantai. Dengan demikian, Soekarno Hatta Apartment menduduki posisi ketiga sebagai gedung tertinggi di Kota Malang.

Gedung Filkom Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Universitas Brawijaya memiliki beberapa gedung tinggi. Gedung tertinggi yang dimiliki oleh Universtias Brawijaya adalah gedung Filkom (Fakultas Ilmu Komputer). Gedung ini terdiri dari 13 lantai dan berada pada posisi keempat sebagai gedung tertinggi di Kota Malang.

Aria Gajayana


Foto : Hotel-r.net

Aria Gajayana adalah sebuah gedung yang berada di Jalan Kawi, Malang. Gedung ini merupakan sebuah hotel berbintang 4. Aria Gajayana terdiri dari 12 lantai dan menduduki posisi kelima dalam daftar gedung tertinggi di Kota Malang.

Best Western OJ Hotel


Foto : Ixigo.com

Sama halnya seperti Aria Gajayana, Best Western OJ Hotel juga merupakan sebuah hotel berbintang 4. Hotel ini berada di Jalan Dr. Cipto, Malang. Best Western OJ Hotel menduduki posisi keenam sebagai sebagai gedung tertinggi di Kota Malang. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Gedung FIA Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Gedung FIA (Fakultas Ilmu Adminstrasi) Universitas Brawijaya menduduki posisi tertinggi ketujuh di Kota Malang. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Gedung FEB Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Posisi gedung tertinggi kedelapan di Kota Malang juga dipegang oleh Universitas Brawijaya. Gedung tersebut adalah Gedung FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Ibis Styles Malang


Foto : Booking.com

Ibis Styles Malang adalah sebuah hotel bintang 4 yang berada di Jalan Letjen S. Parman, Malang. Gedung ini memiliki 12 lantai dan merupakan gedung tertinggi kesembilan di Kota Malang. Gedung ini merupakan sebuah hotel berbintang 4.

Swiss-Belinn Malang


Foto : Realestate.com.au

Posisi gedung tertinggi kesepuluh di Kota Malang dipegang oleh Swiss-Belinn Malang. Swiss-Belinn Malang adalah sebuah hotel berbintang 3. Gedung yang memiliki 12 lantai ini berada di Jalan Veteran, Malang.


Selasa, 18 April 2017

10 Gedung Tertinggi di Kota Bekasi

Bekasi adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat setelah Kota Bandung. Untuk di Indonesia, Bekasi adalah kota terbesar keempat setelah Kota Jakarta, Surabaya dan Bandung. Kota ini merupakan salah satu daerah penyangga Kota Jakarta. Dengan statusnya tersebut, tidak mengherankan Kota Jakarta memberikan imbas langsung terhadap perkembangan Kota Bekasi. Contohnya banyak orang yang bekerja di Jakarta memilih Bekasi sebagai tempat tinggal. Untuk memperlancar mobilitas mereka, dibangunlah sejumlah akses yang meningkatkan konektivitas antara Bekasi dengan Jakarta. Diantaranya adalah jalur kereta api dan jalan tol.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Kota Bekasi cukup gencar membangun gedung-gedung pencakar langit. Kondisi kota Jakarta yang semakin padat dan semakin mahalnya harga lahan di sana, membuat Bekasi menjadi alternatif investasi. Diantara semua gedung pencakar langit di Kota Bekasi, berikut adalah 10 yang tertinggi.

Grand Dhika City

Foto : App.id

Grand Dhika City adalah sebuah mixed use development yang berada di kawasan Bekasi Timur. Saat ini baru satu gedung dalam area Grand Dhika City yang telah selesai pembangunannya. Gedung tersebut diberi nama Cempaka Tower. Cempaka Tower merupakan gedung tertinggi di Kota Bekasi yang terdiri dari 28 lantai. Gedung ini difungsikan sebagai apartemen.

Kemang View Apartment

Foto : Rumahdijual.com

Sesuai dengan namanya, Kemang View Apartment merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini berada di Bekasi Barat. Kemang View Apartment memiliki 23 lantai dan merupakan gedung tertinggi kedua di Kota Bekasi.

Mutiara Apartment

Foto : Rukamen.com

Mutiara Apartment merupakan sebuah gedung apartemen yang berada di Bekasi Barat. Gedung ini merupakan gedung tertinggi ketiga di Kota Bekasi. Mutiara Apartment terdiri dari 21 lantai.

M Gold Tower

Foto : Sewa-kantor.net

Status gedung tertinggi keempat di Kota Bekasi dipegang oleh M Gold Tower. Gedung ini terdiri dari 21 lantai. M Gold Tower merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai perkantoran. Lokasinya berada di Bekasi Barat.

Horison Hotel

Foto : Horison-group.com

Horison Hotel merupakan gedung tertinggi kelima di Kota Bekasi. Gedung ini merupakan sebuah hotel bintang 4 yang terdiri dari 18 lantai. Lokasi Horison Hotel berada di Bekasi Barat.

Harris Hotel

Foto : Istania.net

Gedung Harris Hotel berlokasi di kawasan Bekasi Barat. Sama Halnya seperti Horison Hotel, Harris Hotel juga merupakan sebuah hotel bintang 4. Gedung ini memiliki 17 lantai dan merupakan gedung tertinggi keenam di Kota Bekasi.

Aston Imperial Bekasi

Foto : Skyscrapercity.com

Aston Imperial Bekasi adalah sebuah hotel yang berada di kawasan Bekasi Barat. Astion Imperial Bekasi merupakan hotel bintang 4. Gedung ini memiliki 15 lantai dan merupakan gedung tertinggi ketujuh di Kota Bekasi.

Amaroossa Grande Bekasi

Foto : Kompas.com

Amaroossa Grande Bekasi juga merupakan sebuah hotel bintang 4. Lokasinya berada di Bekasi Barat. Gedung ini merupakan gedung tertinggi kedelapan di Kota Bekasi yang terdiri dari 15 lantai.

Center Point Bekasi

Foto : Rumahdijual.com

Untuk posisi gedung tertinggi kesembilan dan kesepuluh di Kota Bekasi dipegang oleh Center Point Apartment. Bahkan Center Point Apartment juga mengisi posisi gedung tertinggi kesebelah dan keduabelas di Kota Bekasi. Pasalnya, Center Point Apartment ini terdiri dari 4 gedung dengan jumlah lantai yang sama. Masing-masing gedung Center Point Apartment terdiri dari 14 lantai. Lokasinya berada di Bekasi Barat. 

Sabtu, 01 April 2017

Cilegon, Kota Terkaya di Provinsi Banten

Cilegon adalah salah satu kota otonom yang berada di Provinsi Banten. Kota Cilegon merupakan kota terkecil diantara semua kota yang berada di provinsi Banten. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah penduduk kota Cilegon adalah 416.464 jiwa. Jumlah yang masih jauh untuk menjadikan Kota Cilegon sebagai kota metropolitan. Walaupun memiliki penduduk yang relatif kecil, namun kota Cilegon memiliki peranan yang besar bagi provinsi Banten. Salah satunya adalah karena posisinya yang strategis yang berada di ujung barat Pulau Jawa. Pelabuhan Merak yang merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan paling terkenal di Indonesia berada di kota ini. Jadi, Cilegon merupakan salah satu gerbang utama yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.

Cilegon pertama kali ditetapkan sebagai sebuah kota berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1986. Saat itu kota Cilegon masih berstatus Kota Administratif yang berada dibawah Pemerintahan Kabupaten Serang. Berkat tumbuhnya sektor industri dan perdagangan, Kota Cilegon terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut membuat pemerintah akhirnya menaikan status Kota Cilegon menjadi sebuah kotamadya. Kota Cilegon ditetapkan sebagai kotamadya setelah disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon.

Cilegon dikenal juga dengan julukan Kota Baja. Pasalnya di kota ini berdiri industri baja terbesar di Asia Tenggara yang bernama PT Krakatau Steel. Setiap tahunnya, Cilegon menghasilkan 6 juta ton baja dari Kawasan Industri Krakatau Steel. Krakatau Steel sendiri merupakan sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah berdiri di Kota Cilegon sejak tahun 1970.

Kawasan industri milik PT Krakatau Steel (Foto : Krakatausteel.com)

Cilegon merupakan kota yang kaya. Sektor industri menjadi penopang utama perekonomian Kota Cilegon. Berkat tingginya kegiatan industri di Kota Cilegon, menyebabkan Cilegon menjadi salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Di Indonesia, pendapatan per kapita Kota Cilegon berada diposisi keempat setelah Kota Bontang, Kediri dan Jakarta. Untuk di Provinsi Banten, Cilegon merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2015, Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 189,182 juta rupiah. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang hanya sekitar 45,18 juta rupiah. Sementara PDRB (Produk Domestik Regional Burto) Kota Cilegon untuk tahun 2015 adalah 77,963 triliun rupiah. Di Provinsi Banten, hanya Kota Tangerang yang memiliki PDRB lebih besar dibandingkan Kota Cilegon. Hal ini wajar karena populasi Kota Tangerang mencapai 1,6 juta jiwa. Sementara populasi Kota Cilegon hanya 400 ribuan jiwa.

Jumat, 24 Maret 2017

Melihat Perkembangan Pesat Kota Surabaya

Surabaya adalah ibukota dari Provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Surabaya memiliki populasi penduduk yang mencapai 3.110.187 jiwa berdasarkan data tahun 2012. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia.

Sebagai sebuah kota metropolitan, tentunya Surabaya memiliki area metropolitan. Area metropolitan Surabaya bernama Gerbangkertosusila yang merupakan akronim dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan. Area metropolitan Gerbangkertosusila merupakan area metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah area metropolitan Jabodetabek. Berdasarkan data tahun 2010, Gerbangkertosusila memiliki populasi penduduk yang mencapai 9.115.485 jiwa dengan luas wilayah adalah 1.548,3 km persegi. Berbagai kerjasama terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah-daerah yang masuk dalam area metropolitan Gerbangkertosusila. Salah satunya adalah pengalihan sektor industri dari Kota Surabaya ke kota-kota penyangga seperti Gresik dan Sidoarjo. Dengan demikian, beban Kota Surabaya dapat terkurangi serta perekonomian Gresik dan Sidoarjo dapat lebih berkembang. Surabaya bisa lebih fokus lagi untuk mengembangkan perekonomian disektor jasa dan perdagangan.

Boleh dibilang Kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Salah satu indikatornya dapat dilihat dari kehadiran gedung-gedung pencakar langit yang semakin menjamur di Kota Surabaya. Memang, gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya belum sebanyak dan belum sejangkung gedung-gedung pencakar langit di Kota Jakarta. Namun setidaknya Kota Surabaya sudah bisa sedikit mendekati Kota Jakarta. Kota Surabaya telah memiliki gedung pencakar langit yang ketinggian mencapai 50 lantai. Kedepannya akan semakin banyak lagi gedung-gedung pencakar langit dengan ketinggan 50 lantai atau lebih yang hadir di Kota Surabaya.

Baca juga : 20 Gedung Tertinggi di Kota Surabaya

Gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya (foto : ramaperdanasby di instagram)

Selain gencar membangun gedung tinggi, Kota Surabaya juga gencar dalam mengembangkan infrastruktur. Salah satu infrastruktur Kota Surabaya yang terkenal unggul dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia adalah trotoar atau jalur pedestrian (pedestrian way). Selama kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini, Kota Surabaya memang sangat fokus dalam membenahi trotoar. Hingga tahun 2016 lalu, Kota Surabaya telah memiliki lebih dari 45 km trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki. Trotoar-trotoar tersebut dibuat lebar dan bebas dari PKL. Salah satu trotoar paling lebar di Kota Surabaya berada di Jalan Embong Malang. Trotoar tersebut memiliki lebar 5 meter dan kerap dimanfaatkan oleh sejumlah komunitas untuk melakukan aktivitas. Selain gencar membenahi trotoar, Tri Rismaharini juga terkenal gencar membenahi taman-taman di Kota Surabaya. Salah satu taman di Kota Surabaya yang bernama Taman Bungkul, sempat meraih predikat sebagai taman terbaik di Asia pada tahun 2013 lalu.

Baca juga : Beginilah Perbandingan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya

Salah satu trotoar di Kota Surabaya (foto : detik.com)

Infrastruktur jalan juga tidak luput dari perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Saat ini ada beberapa proyek infrastruktur jalan yang sedang dikerjakan di Surabaya. Proyek-proyek tersebut antara lain Middle East Ring Road (MERR), Frontage Road (FR) sisi barat dan timur, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT). Saat ini yang tengah dikebut pengerjaannya adalah proyek Frontage Road sisi barat dan MERR II C. Diharapkan kedua jalan tersebut sudah selesai pengerjaannya pada tahun 2017 ini. Jalan-jalan baru tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan di Kota Surabaya yang semakin hari semakin parah kondisinya.

Sebagai sebuah kota perdagangan, Surabaya tentunya memiliki infrastruktur pelabuhan yang memadai. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan penopang utama sektor perdagangan di Kota Surabaya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk menunjang kinerja Pelabuhan Tanjung Priok, pada tahun 2015 Surabaya juga meresmikan pelabuhan lainnya yang bernama Pelabuhan Teluk Lamong. Pelabuhan ini disebut-sebut sebagai pelabuhan tercanggih di Indonesia. Pengoperasian pelabuhan ini sudah  menggunakan komputerisasi sehingga minim pemanfaatan tenaga manusia secara langsung. Pelabuhan ini sanggup melayani kapal-kapal besar dengan bobot hingga 5 juta TEUs. Selain canggih, Pelabuhan Teluk Lamong juga mengusung konsep Green Port. Pelabuhan Teluk Lamong hanya membolehkan truk kontainer yang menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk masuk ke area pelabuhan. Di sana disediakan transfer area untuk memindahkan kontainer-kontainer dari truk yang tidak menggunakan BBG ke truk yang menggunakan BBG yang telah disediakan oleh pihak Pelabuhan Teluk Lamong.

Pelabuhan Teluk Lamong (foto : marketeers.com)

Selain pelabuhan, Surabaya juga memiliki bandara yang mumpuni. Bandara tersebut bernama Bandara Internasional Juanda. Meski melayani penumpang Surabaya, Bandara Internasional Juanda sebenarnya berada di Kabupaten Sidoarjo. Pada tahun 2015 lalu, Bandara Internasional Juanda mampu melayani penumpang sebanyak 18.911.256 jiwa dan menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta. Saat ini Bandara Internasional Juanda ditopang oleh dua buah terminal penumpang. Kedepannya Bandara Internasional Juanda akan mengembangkan terminal ke-3 dengan kapasitas yang mencapai 70 juta penumpang. Dengan kapasitas sebesar itu, menjadikan Terminal 3 Bandara Internasional Juanda sebagai terminal bandara termegah di Indonesia. Mayoritas lahan untuk Terminal 3 Bandara Internasional Juanda rencananya akan berada di area reklamasi. Terminal ini akan diapit oleh dua landasan pacu dan akan memiliki 164 garbarata atau pintu menuju pesawat.

Render Terminal 3 Bandara Internasional Juanda (foto : tribunnews.com)

Infrastruktur yang paling diharapkan dapat segera terwujud di Kota Surabaya adalah Angkutan Massal Cepat (AMC). Untuk mewujudkan hadirnya Angkutan Massal Cepat di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya sudah merencanakan untuk membangun trem dan LRT (Light Rail Transit). Untuk trem, harusnya sudah dilakukan pembangunan di awal 2017. Sayangnya masih terjadi tarik ulur dalam hal pendanaan. Pemerintah Kota Surabaya jelas tidak akan sanggup melakukan pembangunan trem tersebut kalau hanya mengandalkan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kota. Untuk itu perlu ada sokongan dana dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dana dari APBN ini yang sampai sekarang masih belum jelas realisasinya. Padahal Kota Surabaya benar-benar sudah sangat membutuhkan Angkutan Massal Cepat sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan di Kota Surabaya. Bila sudah memiliki Angkutan Massal Cepat, Pemerintah Kota Surabaya bisa melakukan pembatasan kendaraan untuk daerah-daerah yang dilalui dilalui oleh Angkutan Massal Cepat. Kehadiran Angkutan Massal Cepat tentunya akan semakin mengukuhkan Kota Surabaya sebagai salah satu kota dengan infrastruktur paling memadai. Bukan cuma di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.

Senin, 20 Maret 2017

Semarang, Kota Pertama yang Memiliki Rel KA di Indonesia

Keberadaan rel kereta api memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Ide tentang pembangunan rel kereta api sudah muncul ketika diterapkan sistem tanam paksa oleh kolonial Belanda pada tahun 1825-1830. Ide tersebut muncul dengan tujuan untuk mengangkut hasil bumi dari sistem tanam paksa yang diterapkan Belanda. Salah satu alasannya adalah karena tidak optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Untuk pertama kali, proposal tentang pembangunan rel kereta api di Hindia Belanda dilakukan pada tahun 1940 oleh Kolonel J.H.R. Van der Wijck.

Rel kereta api pertama di Indonesia mulai dibangun pada tahun 1864. Pembangunannya diprakarsai oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Sementara pencangkulan pertamanya dilakukan di Desa Kemijen oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda,  Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Rel yang pertama kali dibangun di Indonesia tersebut memiliki rute Semarang-Tanggung dengan panjang 26 km. Tujuan dibangunnya rel tersebut adalah untuk keperluan militer serta mengangkut hasil bumi ke Gudang Semarang. Menariknya, Indonesia memiliki rel pertama dengan lebar 1435 mm. Padahal untuk saat ini, lebar rel yang umum digunakan di Indonesia adalah 1067 mm. Bermula dari kesuksesan rel Semarang-Tanggung inilah akhirnya Belanda melakukan pembangun jalur rel lainnya di Indonesia, bahkan hingga luar Pulau Jawa.

Rel Semarang-Tanggung mulai dibuka untuk umum pada 10 Agustus 1867. Ini berarti sudah hampir 150 tahun Kota Semarang memiliki rel yang aktif beroperasi. Usia yang tentunya sudah sangat tua. Bahkan sangking tuanya, jejak-jejak peninggalan stasiun tertua di kota ini yang juga sekaligus stasiun tertua di Indonesia sempat sulit dilacak keberadaannya. Stasiun tersebut dikenal dengan nama Stasiun Semarang NIS.

Stasiun Semarang NIS

Setelah sekian puluh tahun para peneliti mencari tahu keberadaannya, barulah sekitar tahun 2009 Stasiun Semarang NIS ditemukan. Ternyata stasiun ini tidak benar-benar lenyap meski sulit dilacak keberadaannya. Stasiun ini berevolusi menjadi rumah-rumah petak dan telah banyak komponen stasiun yang hilang. Hanya sebagian kecil komponen stasiun yang tersisa, itupun butuh kejelian untuk melihatnya.

Kondisi Stasiun Semarang NIS saat ini

Bagian dari Stasiun Semarang NIS yang masih tersisa antara lain bekas atap peron yang ditandai dengan besi-besi yang melengkung, bekas ventilasi udara berbentuk bulat besar, kayu-kayu kaso yang besar, dan dinding batu bata yang tebal. Selebihnya tidak ada yang tersisa dari Stasiun Semarang NIS. Bahkan rel yang menghubungkan Semarang-Tanggung sepanjang 26 km juga sudah luput keberadaannya. Ternyata sudah semenjak lama bangunan ini beralih fungsi menjadi rumah. Bahkan orang-orang yang tinggal di sana juga sepertinya tidak tahu bahwa lokasi yang mereka tinggali dulunya merupakan sebuah stasiun.

Kalau diperhatikan, tinggi rumah-rumah bekas Stasiun Semarang NIS ini hanya sekitar 2 m. Padahal berdasarkan bukti gambar-gambar lama yang ada, tinggi Stasiun Semarang NIS diperkirakan mencapai 5 m. Ternyata hal tersebut disebabkan oleh banjir dan penurunan muka tanah yang terjadi di sana. Masyarakatpun harus menguruk tanah agar tetap bisa tinggal di sana.


Referensi :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_perkeretaapian_di_Indonesia
  • http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150617091424-92-60486/melacak-misteri-stasiun-kereta-api-terkuno-di-indonesia/

Sabtu, 11 Maret 2017

Gedung-Gedung yang Pernah Berstatus Tertinggi di Kota Jakarta

Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia. Karena statusnya tersebut, perkembangan Kota Jakarta seringkali menjadi yang terdepan dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia, termasuk dalam perkembangan pembangunan gedung-gedung tinggi. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Jakarta merupakan kota yang memiliki gedung tinggi terbanyak di Indonesia. Bahkan jika gedung-gedung tinggi di kota lain di Indonesia digabungkan, belum mampu untuk melampui jumlah gedung tinggi di Kota Jakarta.

Baca juga : 10 Gedung Tertinggi di Kota Jakarta

Beberapa gedung tinggi tercatat pernah memegang status sebagai yang tertinggi di Kota Jakarta. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar gedung-gedung yang dimaksud.

Hotel Indonesia

Foto : Wikimapia.org

Hotel Indonesia merupakan gedung tinggi pertama di Jakarta bahkan di Indonesia. Gedung ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 15 Agustus 1962 dan merupakan hotel berbintang pertama di Kota Jakarta. Tujuan dibangunnya Hotel Indonesia adalah untuk menyambut tamu-tamu penting pada perhelatan Asian Games ke-4 tahun 1962. Desain Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Amerika bernama Abel Sorensen dan istrinya Wendy. Hotel ini ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 tanggal 29 Maret 1993.

Sarinah

Foto : Siloka.com

Sarinah diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 15 Agustus 1966. Gedung ini terdiri 15 lantai dengan ketinggian 74 meter. Sarinah merupakan pusat perbelanjaan pertama di Indonesia. Nama Sarinah berasal dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil. Pembangunan gedung ini digagas langsung oleh Presiden Soekarno setelah lawatannya kesejumlah negara yang telah terlebih dahulu memiliki pusat-pusat perbelanjaan modern. Pusat perbelanjaan Sarinah dibangun dengan tujuan untuk menghadirkan barang-barang murah bagi masyarakat dengan mutu yang bagus. Sama seperti Hotel Indonesia, desain Sarinah juga dirancang oleh Abel Sorensen.

Wisma Nusantara

Foto : Wikipedia.org

Wisma Nusantara mengambil alih status gedung tertinggi di Kota Jakarta dari Sarinah pada tahun 1967. Wisma Nusantara adalah sebuah gedung perkantoran setinggi 117 meter dan terdiri dari 30 lantai. Gedung ini merupakan gedung pertama di Jakarta dan Indonesia yang memiliki ketinggian diatas 100 meter. Arsitek yang merancang gedung Wisma Nusantara ini bernama Wiratman Wangsadinata.

Graha Mandiri

Foto : Indoplaces.com

Pada tahun 1983, Jakarta meresmikan sebuah gedung yang lebih tinggi dibandingkan Wisma Nusantara. Gedung tersebut  bernama Graha Mandiri. Graha Mandiri merupakan sebuah gedung perkantoran setinggi 144 meter dan terdiri dari 32 lantai. Graha Mandiri memegang status gedung tertinggi di Kota Jakarta hingga tahun 1996, sebelum akhirnya diambil alih oleh Wisma 46.

Wisma 46

Foto : Skyscrapercity.com

Dari tahun 1996 hingga tahun 2015, Wisma 46 memegang status sebagai gedung tertinggi di Jakarta dan di Indonesia. Meski saat ini Wisma 46 sudah tidak lagi berstatus sebagai gedung tertinggi di Jakarta, namun gedung ini masih menjadi salah satu landmark utama kota Jakarta karena desainnya yang unik. Wisma 46 merupakan sebuah gedung perkantoran dengan ketinggian 262 meter dan terdiri dari 51 lantai. Gedung ini dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership (Zeidler Partnership Architects) dan DP Architects Private Ltd.

Gama Tower

Foto : Flickr.com

Gama Tower adalah gedung tertinggi di Jakarta dan Indonesia untuk saat ini. Struktur bangunan Gama Tower ini selesai dibangun pada tahun 2015 lalu. Gedung ini terdiri dari 69 lantai dengan ketinggian 288,6 meter. Fungsinya adalah sebagai gedung perkantoran dan hotel. Gedung ini dirancang oleh PT Sekawan DesignInc Arsitek.

Minggu, 26 Februari 2017

Inilah Kota Tertinggi di Indonesia

Selama ini banyak orang Indonesia tahunya  kota tertinggi di Indonesia adalah Kota Mulia di Papua. Ketinggiannya mencapai 2.448 meter diatas permukaan laut. Namun Kota Mulia bukanlah sebuah kota otonom, melainkan merupakan ibukota kabupaten. Kota Mulia merupakan ibukota dari Kabupaten Puncak Jaya. Terus untuk kota otonom, kota manakah yang memegang status sebagai kota tertinggi di Indonesia?

Jawabannya adalah Kota Batu. Kota Batu merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Timur. Sebelumnya Kota Batu adalah salah satu wilayah yang menjadi bagian dari Kabupaten Malang. Kota Batu ditetapkan sebagai kota otonom pada 17 Oktober 2001. Sebelum ditetapkan sebagai kota otonom, Kota Batu terlebih dahulu ditetapkan sebagai kota adminstratif sejak 6 Maret 1993. Kota ini terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang.

Pemandangan Kota Batu dari ketinggian ( foto : titofebrian.com )

Kota Batu berada pada ketinggian 680-1700 meter diatas permukaan laut. Suhu rata-rata di sana sekitar 15-19 derajat celcius. Dengan suhu sebesar itu, menjadikan udara di Kota Batu cenderung dingin dan sejuk. Terdapat beberapa gunung yang mengelilingi kota Batu, yaitu Gunung Panderman, Gunung Banyak, Gunung Welirang, dan Gunung Bokong.

Kota Batu memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil. Berdasarkan data tahun 2013, populasi penduduk Kota Batu adalah 182.392 jiwa. Sementara luas wilayah Kota Batu adalah 202,30 km persegi. Kota Batu memiliki potensi daerah yang besar disektor pariwisata. Selain berudara sejuk, kota Batu juga memiliki keindahan alam yang memukau.

Pada zaman kolonial Belanda, Kota Batu dijadikan sebagai tempat peistirahatan. Itulah sebabnya cukup banyak dijumpai bangunan-bangunan peninggalan Belanda di kota ini. Menurut catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kota Batu, terdapat kurang lebih ratusan bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Kota Batu. Namun sayangnya beberapa bangunan sudah banyak mengalami perubahan akibat alih fungsi dan status kepemilikan tanah.

Orang Belanda memiliki kekaguman yang besar terhadap Kota Batu. Mereka menjuluki Kota Batu dengan sebutan De Klein Switzerland yang berarti Swiss Kecil di Pulau Jawa. Ungkapan tersebut tentunya tidak berlebihan kalau kita melihat keindahan Kota Batu yang memukau siapapun yang berkunjung ke sana.

Jumat, 24 Februari 2017

10 Gedung Tertinggi di Kota Bandung

Bandung adalah kota terbesar di provinsi Jawa Barat. Kota Bandung juga berstatus sebagai ibukota dari provinsi Jawa Barat. Untuk di Indonesia, Bandung menduduki posisi kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, tentunya kota Bandung mengalami perkembangan yang pesat dalam berbagai hal. Tidak terkecuali perkembangan dalam membangun gedung-gedung tinggi. Hal yang lumrah kita jumpai di kota-kota metropolitan karena besarnya populasi penduduk dan semakin menipisnya ketersediaan lahan. Pertumbuhan gedung-gedung tinggi di kota Bandung merupakan yang terpesat ketiga di Indonesia setelah kota Jakarta dan Surabaya.

Bicara tentang gedung tinggi, pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Bandung. Kalau dilihat berdasarkan fungsi gedung, hampir semua gedung yang masuk dalam 10 gedung tertinggi di kota Bandung difungsikan sebagai apartemen. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya.

Parahyangan Residences

Foto : Abosy.com

Parahyangan Residences merupakan  apartemen di kota Bandung yang terdiri dari dua gedung. Salah satu gedungnya memegang status sebagai gedung tertinggi di kota Bandung. Gedung tersebut terdiri dari 35 lantai. Sementara gedung lainnya terdiri dari 20 lantai.

Galeri Ciumbuleuit 2

Foto : Skyscrapercity.com

Posisi gedung tertinggi kedua di kota Bandung dipegang oleh Galeri Ciumbuleuit 2. Sama halnya seperti Parahyangan Residences, Galeri Ciumbuleuit 2 difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini terdiri dari 34 lantai. Sekedar informasi, secara keseluruhan Galeri Ciumbuleuit terdiri dari tiga gedung.

Tamansari Panoramic

Foto : Sewaapartemenbandung.com

Tamansari Panoramic juga merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini memiliki posisi tertinggi ketiga di kota Bandung. Tamansari Panoramic terdiri dari 30 lantai.

Galeri Ciumbuleuit 3

Foto : Rumahdijual.com

Galeri Ciumbuleuit 3 menduduki posisi keempat dalam daftar gedung tertinggi di kota Bandung. Gedung yang difungsikan sebagai apartemen ini terdiri dari 30 lantai. Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, Galeri Ciumbuleuit terdiri dari tiga gedung. Selain Galeri Ciumbuleuit 2 dan Galeri Ciumbuleuit 3, ada Galeri Ciumbuleuit 1 yang terdiri dari 20 lantai.

Harris Hotel

Foto : Agoda.com

Sesuai dengan namanya, Harris Hotel merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai hotel. Hal ini tentu berbeda dengan gedung-gedung yang kita bahas sebelumnya yang semuanya berfungsi sebagai apartemen. Gedung Harris Hotel menduduki posisi tertinggi kelima di kota Bandung yang terdiri dari 28 lantai. Harris Hotel merupakan sebuah hotel berbintang 4.

Jarrdin Cihampelas

Foto : Skyscrapercity.com

Jarrdin Cihampelas menduduki posisi keenam hingga kesembilan dalam daftar gedung tertinggi di kota Bandung. Pasalnya, Jarrdin Cihampelas terdiri dari 4 gedung dengan jumlah lantai yang sama. Masing-masing gedung Jarrdin Cihampleas terdiri dari 24 lantai. Semua gedungnya difungsikan sebagai apartemen.

Ibis Hotel

Foto : Thebandungtour.com

Ibis Hotel merupakan sebuah hotel berbintang 3 di kota Bandung. Hotel ini terdiri dari 24 lantai dan menduduki posisi tertinggi kesepuluh dalam daftar gedung tertinggi di kota Bandung.