Terlengkap dalam menyajikan informasi seputar kota-kota di Indonesia

Tampilkan postingan dengan label Berita dan Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita dan Informasi. Tampilkan semua postingan

Kota Terkaya di Indonesia Ini Memiliki Pendapatan per Kapita Setara Korea Selatan

Indonesia merupakan negara yang masuk dalam kategori berpendapatan menengah atas kalau dilihat berdasarkan angka pendapatan per kapita. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Indonesia saat ini mencapai Rp75 juta. Angka tersebut setara dengan US$4.919,7. Bank Dunia atau World Bank mengklasifikasikan suatu negara sebagai negara berpendapatan menengah atas kalau memiliki pendapatan per kapita US$4.446 sampai US$13.845.

Meskipun secara nasional pendapatan per kapita Indonesia berada diangka Rp75 juta, namun ada beberapa kota di Indonesia yang memiliki pendapatan per kapita jauh diatas angka tersebut. Salah satunya adalah Kota Kediri. Kediri merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia saat ini. Kota ini berada di Provinsi Jawa Timur dan merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan Malang.


Salah satu sudut Kota Kediri
ilustrasi salah satu sudut Kota Kediri (jawapos.com)

Dilansir jawapos.com, Kota Kediri memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp541,113 juta. Angka tersebut lebih dari tujuh kali lipat pendapatan per kapita nasional Indonesia. Kalau dikonversi ke mata uang Dolar Amerika menggunakan kurs saat ini, pendapatan per kapita kota kediri setara dengan US$33.733. 

Baca juga : 10 Kota Terkaya di Indonesia, Jakarta Hanya Urutan Ketiga

Tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri sudah setara dengan negara-negara maju. Pendapatan per kapita Kota Kediri sudah penyamai pendapatan per kapita Negara Korea Selatan. Korea Selatan memiliki pendapatan per kapita yang berada diangka US$33.745. Namun pendapatan per kapita Kota Kediri masih dibawah pendapatan per kapita Negara Brunei Darussalam yang berada diangka US$37.826. Lantas apakah yang menyebabkan pendapatan per kapita Kota Kediri cenderung jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia?

Sebelum kita mengulas tentang alasan penyebab tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri, ada baiknya kita sedikit mengulas tentang profil Kota Kediri. Seperti yang kita bahas sebelumnya, Kediri adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Populasi dari Kota Kediri menurut data PBS tahun 2023 adalah 289.418 jiwa. Kota ini berjarak sekitar 130 km dari Kota Surabaya yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur. 

Secara geografis, Kota Kediri terletak pada 07°45'-07°55 LS dan 111°05'-122°03 BT. Kota Kediri memiliki wilayah yang tidak terlalu luas, yaitu hanya 67,2 km². Secara administratif, Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Kota, Kecamatan Mojoroto, dan Kecamatan Pesantren. Seluruh wilayah dari Kota Kediri dikelilingi oleh Kabupaten Kediri. Maklum, Kota Kediri sebelumnya merupakan ibu kota dari Kabupaten Kediri sebelumnya menjadi kota otonom seperti sekarang. 

Menjawab pertanyaan sebelumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri. Kota Kediri memiliki industri pengolahan dan manufaktur yang cukup berkembang. Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yaitu PT Gudang Garam juga memiliki pabrik di Kota Kediri. Selain sektor manufaktur, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga menggeliat di Kota Kediri. Data dari BPS mencatat bahwa jumlah lapangan usaha sekunder di Kota Kediri mencapai 80% atau yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Tingginya geliat perekonomian di Kota Kediri tidak terlepas dari keberhasilan Kota Kediri dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. 


Kantor unit PT Gudang Garam di Kota Kediri
Kantor unit PT Gudang Garam di Kota Kediri (tribunnews.com)

Sektor lainnya seperti pendidikan sedikit banyak juga memberikan pengaruh terhadap geliat perekonomian Kota Kediri. Meski Kediri merupakan kota yang relatif kecil, namun di sana sudah terdapat beberapa perguruan tinggi swasta dan sejumlah pesantren. Bahkan Kota Kediri dijuluki juga sebagai kota santri karena beberapa pesantren terbaik di Jawa Timur terdapat di kota ini.

Aktivitas perekonomian yang tinggi menjadikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh Kota Kediri relatif besar. Nilai barang dan jasa inilah yang akan menjadi komponen untuk membentuk Pendapatan Domestik Regional Bruto Kota (PDRB) Kota Kediri. Jadi penyebab tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri adalah karena memiliki PDRB yang relatif besar, sementara itu populasi penduduk Kota Kediri relatif kecil.


referensi :

  • https://economy.okezone.com/read/2022/12/23/470/2732911/kenapa-kediri-jadi-kota-terkaya-ini-alasannya?page=1
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kediri
  • https://radarkediri.jawapos.com/ekonomi/784410012/pertumbuhan-ekonomi-kota-kediri-tahun-2023-turun-dibanding-tahun-sebelumnya
  • https://www.worldbank.org/en/country/korea/overview

Bagikan Postingan Ini:

Profil Lengkap Ibu Kota Nusantara Beserta Letak Geografisnya

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 telah menetapkan Ibu Kota Nusantara atau IKN sebagai ibu kota Negara Indonesia. Melalui undang-undang ini, IKN secara resmi ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan pemerintah pusat serta tempat kedudukan perwakilan negara asing. Sebagai ibu kota baru Indonesia, tentu banyak masyarakat yang masih awam tentang IKN ini. 

IKN adalah sebuah kota yang dibangun dari nol dan merupakan salah satu proyek strategis nasional yang tercantum pada RPJMN 2020-2024. Pemerintah Indonesia ingin melakukan upaya konkret untuk mewujudkan pemerataaan pembangunan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan cara memindahkan ibu kota Negara Indonesia ke luar Pulau Jawa. Atas dasar itulah maka dibangun IKN yang berada di Pulau Kalimantan.

Pemerintah Indonesia tentunya tidak ingin setengah-setengah dalam membangun IKN. Bahkan telah menyiapkan anggaran Rp466 triliun untuk mengembangkan IKN agar bisa menjadi representasi bangsa dan simbol kemajuan Indonesia. Dibutuhkan waktu setidaknya 15 hingga 20 tahun agar IKN dapat dibangun secara keseluruhan. Namun tidak harus menunggu pembangunan IKN selesai sepenuhnya untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke IKN. Para ASN dipindahkan secara bertahap dari Jakarta ke IKN mulai tahun 2024.

Meski pembangunannya belum sepenuhnya selesai, pemerintah Indonesia telah menyiapkan logo untuk IKN. Logo dari IKN berbentuk pohon hayat dengan desain yang cenderung lebih modern dibandingkan logo kota-kota di Indonesia pada umumnya. 

Makna logo IKN

logo pohon hayat, logo yang dipilih untuk IKN
ilustrasi pohon hayat, logo yang dipilih untuk menjadi logo IKN (ibukotakini.com)

Tentunya bukan tanpa alasan desain pohon hayat dipakai untuk menjadi logo IKN. Logo IKN ini merupakan karya dari desainer Aulia Akbar yang dipilih melalui proses sayembara. Ada sekitar 500 desainer yang mengikuti sayembara ini hingga akhirnya desain pohon hayat yang dipilih. Logo pohon hayat ini memiliki makna sebagai lambang sumber kehidupan bagi semua rakyat Indonesia. Logo ini terdiri dari 3 bagian, yaitu akar, batang, dan bunga. 5 akar pada bagian bawah melambangkan 5 sila yang terdapat pada pancasila. Sementara batang yang berjumlah 7 melambangkan gugus pulau besar yang ada di Indonesia. Selanjutnya lingkaran utuh yang terdiri dari 17 bunga pada bagian atas melambangkan kemerdekaan yang abadi sesuai dengan tanggal kemerdekaan Indonesia.

Selain sebagai sumber kehidupan, logo IKN juga menjadi simbol kekayaan hayati Indonesia. Tujuh batang yang tumbuh dari akar layaknya aliran air yang menyimbolkan Indonesia sebagai negara maritim, dimana laut dan alur sungai menjadi penghubung. Semua ini terhubung pada sebuah lingkaran utuh yang kemudian dari lingkaran utuh tersebut tumbuh 17 bunga yang mekar. Inilah yang menjadi simbol kemerdekaan abadi bagi Indonesia.

Konsep Pembangunan IKN

Pemerintah Indonesia merancang IKN khusus sebagai pusat pemerintah saja. Jadi IKN tidak akan dibangun menjadi kota metropolitan seperti Kota Jakarta. Untuk jumlah penduduk di IKN akan dibatasi maksimal hanya 2 juta jiwa. Angka tersebut merupakan proyeksi jumlah penduduk IKN untuk tahun 2045. Dengan dibatasinya populasi penduduk di IKN, kemungkinan Kota Balikpapan yang menjadi penyangga IKN yang akan mendapat imbasnya. Jadi untuk pembangunan besar kemungkinan akan lebih terfokus di Kota Balikpapan.

IKN dikembangkan sebagai kota yang berkonsep green city. Jadi berbagai pembangunan di IKN akan bersifat ramah lingkungan. Contohnya adalah untuk sistem transportasi yang akan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan dan mendukung emisi nol karbon. Konsep green city yang diadopsi IKN juga akan dipadukan dengan konsep kota yang smart, forest, sustainable, dan blue

Untuk mendukung konsep green city, sumber energi yang digunakan di IKN juga memanfaatkan energi terbarukan dan rendah emisi karbon. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan Pembangkit Listrik Tenagara Suraya (PLTS) dengan kapasitas 50 MW untuk mendukung kebutuhan energi IKN. Selain PLTS, sumber energi berbasis gas juga tengah dikembangkan untuk mendukung kebutuhan IKN.

Letak Geografis IKN


Secara geografis, wilayah IKN berada di provinsi Kalimantan Timur. Lebih tepatnya wilayah IKN berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara. 

Menurut UU IKN Pasal 6, berikut adalah letak geografis IKN :
  • Sebelah Utara : 117° 0' 31.292" Bujur Timur dan 0° 38' 44.912" Lintang Selatan
  • Sebelah Selatan : 117° 11' 51.903" Bujur Timur dan 1⁰ 15' 25.360" Lintang Selatan
  • Sebelah Barat : 116° 31' 37.728" Bujur Timur dan 0° 59' 22.510" Lintang Selatan, dan 
  • Sebelah Timur : 117° 18' 28.084" Bujur Timur dan 1° 6' 42.398" Lintang Selatan.

Adapun wilayah  IKN berbatasan dengan daerah-daerah berikut :
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, Teluk Balikpapan, dan Kota Balikpapan
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, serta
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar.

Sebagai pusat pemerintahan Indonesia, IKN akan dipimpin oleh seorang Kepala Otorita. Kepala Otorita ini akan ditunjuk langsung oleh presiden Republik Indonesia. 

IKN dikembangkan menjadi beberapa kawasan. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang akan menjadi lokasi tempat beradanya kantor-kantor pemerintahan memiliki luas 6.596 hektare. Sementara itu untuk kawasan perkotaan IKN akan memiliki luas 56.180 hektare. Selanjutnya terdapat pula Kawasan Pengembangan IKN yang memiliki luas 199.962 hektare. Semua kawasan tersebut merupakan bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN) IKN dengan luas total 256.142 hektare.

Itulah sejumlah informasi seputar profil IKN beserta letak geografisnya. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat.


Rujukan :
https://www.kemenkopmk.go.id/pohon-hayat-lambang-sumber-kehidupan-yang-menjadi-logo-ikn#:~:text=Jokowi%20menuturkan%20logo%20tersebut%20melambangkan,Indonesia%20nantinya%2C%22%20ujar%20Jokowi.
https://news.detik.com/berita/d-5908269/letak-ibu-kota-baru-indonesia-bernama-nusantara-ini-detail-lokasinya
https://regional.kontan.co.id/news/ikn-dibangun-dengan-konsep-green-city-ini-penjelasannya
Bagikan Postingan Ini:

Benarkah Jawa Tengah Provinsi Termiskin? Yuk Simak dari Kondisi Kota-Kota di Sana

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Jumlah populasi penduduk dari provinsi Jawa Tengah mencapai 37,95 juta jiwa. Angka tersebut menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan populasi terbesar ketiga di Indonesia setelah provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

peta kabupaten dan kota di provinsi Jawa Tengah
ilustrasi peta provinsi Jawa Tengah (kompas.com)

Belakangan ini sering muncul narasi bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi termiskin. Hal tersebut berdasarkan data persentase penduduk miskin di provinsi Jawa Tengah yang mencapai 10,77 persen dari total populasi di sana. Namun perlu dibuktikan lagi apakah data tersebut sesuai dengan kondisi dilapangan atau tidak. Salah satunya dapat kita cek berdasarkan kondisi kota-kota di Jawa Tengah.

Jawa Tengah memiliki 6 wilayah kota otonom, yaitu Semarang, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Salatiga, dan Magelang. Dari ke-6 kota tersebut, kota Semarang dan kota Surakarta adalah dua kota yang memiliki peranan paling signifikan di provinsi Jawa Tengah. 

Sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, seringkali kota Semarang dijadikan gambaran bagaimana kondisi provinsi Jawa Tengah. Boleh dibilang data perekonomian kota Semarang menunjukan angka yang relatif bagus. Misalnya data persentase penduduk miskin yang berada diangka 4,23 persen. Angka tersebut jauh dibawah persentase penduduk miskin nasional yang berada diangka 9,36 persen. Begitupula dengan data PDRB (Produk Domestik dan Regional Bruto) dan pendapatan per kapita. Kota Semarang memiliki PDRB yang mencapai Rp227,619 triliun. Di Indonesia cuma kota Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan saja yang memiliki PDRB diatas kota Semarang.


Semarang, kota terbesar di provinsi Jawa Tengah
ilustrasi kota Semarang (tribunnews.com)

Menurut data BPS, kota Semarang memiliki pendapatan per kapita Rp137,122 juta. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang berada diangka Rp75 juta. Bukan hanya Semarang, 3 kota lainnya di provinsi Jawa Tengah juga memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional. Kota-kota tersebut adalah Surakarta, Magelang, dan Salatiga. Hanya kota Pekalongan dan Tegal yang memiliki pendapatan per kapita dibawah rata-rata nasional. Bila kita lihat dari persentase penduduk miskin, semua kota di Jawa Tengah tersebut memiliki persentase penduduk miskin dibawah rata-rata nasional. 

Meski sering disebut provinsi miskin, namun data tentang kota-kota di Jawa Tengah menunjukan angka yang tidak terlalu buruk. Tentunya kita tidak bisa hanya berkaca dari wilayah perkotaan saja. Ternyata besarnya angka kemiskinan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh kabupaten-kabupaten di sana. Dari 29 kabupaten di Jawa Tengah, hanya kabupaten Kudus yang memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional. Kabupaten Kudus memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp103,88 juta. Sedangkan kalau dilihat dari angka kemiskinan, hanya kabupaten Sukoharjo, Pati, Kudus, Jepara, Semarang, Temanggung, Batang, dan  Tegal yang memiliki persentasi penduduk miskin dibawah rata-rata nasional dari 29 kabupaten di provinsi Jawa Tengah. 

Kesimpulannya kalau dilihat dari wilayah perkotaan di Jawa Tengah saja kita tidak akan menemukan angka kemiskinan yang terlalu mencolok. Namun wilayah kabupatennya yang membuat persentase angka kemiskinan menjadi tinggi di provinsi Jawa Tengah. Sebenarnya ini bukan hanya permasalahan di Jawa Tengah saja, tapi hampir semua provinsi dengan populasi yang besar mengalami hal yang serupa. 


Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Sumber3

Bagikan Postingan Ini:

Pusat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Diusulkan Pindah dari Kota Padang

Pemandangan Kota Padang dari udara
Pemandangan Kota Padang dari ketinggian (kayak.com)

Kota Padang merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Barat. Saat pertama kali berdiri, ibu kota provinsi Sumatera Barat bukanlah Kota Padang. Secara de facto, Kota Padang dijadikan ibu kota provinsi Sumatera Barat pada tahun 1958. Kemudian dikukuhkan secara de jure pada tahun 1979. Sebelumnya ibu kota provinsi Sumatera Barat adalah Kota Bukittinggi.

Lokasi Kota Padang berada di pantai barat Pulau Sumatera yang langsung menghadap ke Samudera Hindia. Luas dari Kota Padang mencapai 1.414,96 km², namun yang efektif untuk ditinggali kurang dari separuhnya atau sekitar 205,007 km². Alasannya karena sebagian besar wilayah Kota Padang merupakan kawasan hutan lindung. 

Dalam beberapa tahun belakangan ini Kota Padang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang paling sering dilanda benca gempa bumi. Bahkan tidak jarang  bencana gempa tersebut diikuti dengan peringatan tsunami. Walaupun Kota Padang saat ini masih aman dari tsunami, namun potensi terjadinya tsunami di Kota Padang masih sangat besar. Hal ini tentunya mengundang ketakutan bagi penduduk yang menghuni Kota Padang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pernah mengungkapkan bahwa Kota Padang merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan resiko gempa bumi dan tsunami yang tinggi. Akibat rawan akan terjadinya bencana alam, muncullah ide untuk memindahkan pusat pemerintahan provinsi Sumatera Barat dari Kota Padang. 

Rencana pemindahan ibukota provinsi Sumatera Barat ini tentunya baru sebatas wacana. Belum ada langkah konkret seperti yang dilakukan pemerintahan Indonesia dalam memindahkan ibukota Indonesia dari Jakarta ke IKN. Mantan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno pernah menunjukan sikap setuju terhadap wacana pemindahan ibukota provinsi Sumatera Barat tersebut. Namun tentunya harus ada kajian yang mendalam dan pembicaraan yang lebih jauh.

Payakumbuh menjadi salah satu kota yang diusulkan menjadi ibukota baru provinsi Sumatera Barat. Kota ini dinilai aman dari berbagai bencana seperti gempa, banjir, ataupun longsor. Selain itu Payakumbuh memiliki lokasi yang berdekatan dengan Provinsi Riau yang memungkinkan mendorong terjadinya pergerakan ekonomi. 

Sebenarnya wacana ini bisa dibilang bagus karena pemerintahan Sumatera Barat bisa lebih nyaman dalam beraktivitas dan tidak dihantui oleh ketakutan. Hanya saja harus dicarikan juga solusi bagi Kota Padang yang ditinggalkan. Tidak mungkin ketika ibukota provinsi pindah, Kota Padang dibiarkan begitu saja tanpa adanya langkah mitigasi komprehensif.


Rujukan :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221001223431-4-376535/alert-kota-padang-berisiko-tinggi-tsunami-ketinggian-10-m
https://www.antaranews.com/berita/2746937/legislator-usul-pindahkan-ibu-kota-sumbar-ke-payakumbuh
https://www.harianhaluan.com/news/1011595199/ibu-kota-sumatera-barat-pindah-ke-kota-terbesar-yang-luasnya-694337-km2-kapan-diresmikan-ya
https://news.republika.co.id/berita/pwvm0j368/gubernur-sumbar-setuju-ibu-kota-pindah-ke-kaltim
Bagikan Postingan Ini:

Kota-Kota di Kalimantan Tidak Seburuk yang Diperkirakan

Selama ini Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia yang tertinggal dalam hal pembangunan. Alasan yang menyebabkan munculnya pemikiran demikian adalah karena Kalimantan identik dengan kawasan perhutanan. Maklum, Kalimantan memiliki daerah yang sangat luas, sementara populasinya sedikit. Hal ini menyebabkan pembukaan lahan baru untuk pemukiman di Pulau Kalimantan tidak semasif di Pulau Jawa ataupun Pulau Sumatera. Namun kecilnya populasi bukan berarti Pulau Kalimantan bebas dari pembabatan kawasan perhutanan. Hutan-hutan di Kalimantan juga terancam keberadaannya akibat pembukaan kawasan perkebunan secara besar-besaran, terutama perkebunan sawit.

Melalui tulisan ini saya ingin menunjukan bahwa Pulau Kalimantan tidaklah tertinggal seperti yang dibayangkan. Salah satunya dapat kita lihat berdasarkan kondisi kawasan perkotaan yang berada di sana. Contohnya adalah Kota Balikpapan. Kota Balikpapan merupakan pintu gerbang utama Pulau Kalimantan. Kota yang dijuluki dengan sebutan Kota Minyak ini terkenal sebagai salah satu kota dengan standar hidup tertinggi di Indonesia. Makanya Balikpapan beberapa kali meraih predikat sebagai kota paling layak huni di Indonesia. Kota ini merupakan salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Penopang utama perekonomian Kota Balikpapan adalah sektor tambang, khusunya migas.

Kota Balikpapan (foto : @chaztumbelaka di flickr)

Mungkin banyak yang kurang setuju bila Balikpapan dijadikan contoh, sebab kota tersebut merupakan kota yang kaya akan sumber daya alam. Jadi kita coba megambil contoh kota lainnya yang bukanlah kota yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Kota tersebut adalah Kota Banjarmasin. Banjarmasin sendiri merupakan salah satu kota terbesar di Pulau Kalimantan dan satu-satunya kota yang menerapkan konsep area metropolitan di Pulau Kalimantan. Banjarmasin memiliki area metropolitan yang dikenal dengan sebutan Banjar Bakula. Area Metropolitan Banjar Bakula terdiri dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, sebagian kecamatan di Kabupaten Banjar, sebagian kecamatan di Kabupaten Barito Kuala dan sebagian kecamatan di Kabupaten Tanah Laut.

Banjarmasin sendiri merupakan pintu gerbang utama pulau Kalimantan setelah kota Balikpapan. Selain Banjarmasin dan Balikpapan, masih ada Kota Samarinda dan Pontianak yang menjadi bukti bahwa kota-kota di Pulau Kalimantan tidak begitu tertinggal seperti yang dibayangkan.

Peta Banjar Bakula (foto : wikipedia.org)

Sama halnya seperti Balikpapan, Samarinda merupakan kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur. Kota ini dialiri oleh Sungai Mahakam yang memiliki peranan besar dalam perekonomian Kota Samarinda. Melalui Sungai Mahakam ini, sektor perdangan di Kota Samarinda menjadi lebih hidup. Apalagi Balikpapan berstatus sebagai ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur yang notabene merupakan provinsi terkaya di Pulau Kalimantan.

Secara umum perekonomian Kota Samarinda memang masih berada dibawah Kota Balikpapan. Namun Kota Samarinda terus menunjukan perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Contohnya dapat dilihat dari kehadiran hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan baru yang hadir di Kota Samarinda. Selain itu infrastruktur di kota ini juga terus dibenahi

Bandara Samarinda Baru
ilustrasi Bandara Samarinda Baru (antaranews.com)

Selanjutnya ada Kota Pontianak. Secara perekonomian, Pontianak memang relatif kecil bila dibandingkan dengan 3 kota lainnya yang kita bahas sebelumnya. Namun Kota Pontianak terus menunjukan perkembangan pembangunan yang cukup signifikan. Salah satunya adalah pembenahan kawasan pinggiran Sungai Kapuas yang merupakan urat nadi perekonomian Kota Pontianak. Pemerintah Kota Pontianak fokus untuk menjadikan Pontianak sebagai sebuah waterfront city. Waterfront city Pontianak tersebut disebut-sebut tidak kalah keren bila dibandingkan waterfront city Kota Kuching, Malaysia.
Bagikan Postingan Ini:

Kisah Kota Palangkaraya yang Hampir Menjadi Ibukota Indonesia

Kota Palangraya pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Setiap kali ada wacana pemindahan Ibukota Indonesia, kota ini pasti sering kali disebut pakai calon utama pegganti Kota Jakarta sebagai Ibukota Indonesia. Hal tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan. Di masa pemerintah Presiden Soekarno, Kota Palangkaraya memang akan dijadikan sebagai ibukota baru Indonesia pengganti Kota Jakarta. Bahkan bukan cuma sebatas wacana, namun berbagai langkah konkritpun telah dilakukan.

Kota Palangkaraya (Foto : Skyscrapercity.com)

Pemerintahan Soekarno telah meyakini bahwa di masa depan akan terjadi lonjakan penduduk yang tak terkendali di Pulau Jawa, sehingga akhirnya memunculkan wacana untuk memindahkan ibukota Indonesia ke luar Pulau Jawa. Ada beberapa alasan mengapa Kota Palangkaraya dipilih sebagai ibukota baru Indonesia. Kota ini berada di tengah Pulau Kalimantan yang merupakan pulau terbesar di Indonesia. Selain itu, Kota Palangkaraya juga memiliki potensi dari Sungai Kahayan, layaknya seperti Sungai Ciliwung yang membelah Kota Jakarta. Soekarno telah menetapkan larangan membangun pemukiman di sekitar Sungai Kahayan. Soekarno berharap hanya taman-taman saja yang boleh dibangun di Sungai Kahayan, sehingga akan menyuguhkan pemandangan yang indah bagi orang-orang yang melewatinya. Selain untuk menunjang pariwisata, tata Kota Palangkaraya memang direncakan akan memadukan transportasi darat dan sungai.

Ayunan kapak Presiden Soekarno pada sebilah kayu di Pahandut, Kampung Dayak, di jantung Kalimantan menandai awal pembangunan Kota Palangkaraya. Peristiwa itu terjadi pada 17 Juli 1957. Sebagai sebuah kota yang baru dibangun, konsep Kota Palangkaraya dirancang secara matang. Ada pengelompokan zona yang memisahkan pusat pemerintahan, komersial dan pemukiman. Sebuah jalan daratpun juga dibangun yang menghubungkan Pusat Kota Palangkarya menuju ke arah Sampit. Jalan tersebut yang saat ini dikenal dengan sebutan Jalan Rusia. Saat ini kondisi jalan tersebut masih mulus meski telah berumur puluhan tahun.

Jalan Rusia ini dirancang oleh insinyur-insinyur yang didatangkan dari Rusia. Itu sebabnya mengapa jalan tersebut diberi nama Jalan Rusia. Pembangunan jalan ini dengan cara mengeruk lahan gambut kemudian diisi dengan batu, pasir dan tanah padat. Itulah sebabnya mengapa Jalan Rusia ini bisa bertahan sangat lama. Rencananya jalan ini akan dibangun sepanjang 175 km yang menghubungkan Parenggean, Sampit dan Pelabuhan Pangkalan Bun. Namun hanya sekitar 34 km pondasi Jalan Rusia yang selesai dibangun. Peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang memicu pergantian kekuasaan di Indonesia membuat proyek ini terhenti. Pergantian kekuasaan membuat orang-orang Rusia bergegas meninggalkan Indonesia. Bahkan orang-orang Indonesia yang terlibat pada pembangunan Jalan Rusia ini menyembunyikan jati diri karena rasa takut terhadap pemerintah yang baru. Maklum, pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto sangat anti dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan Orde Lama.

Cita-cita Soekarno yang ingin memiliki ibukota baru menjadi pupus karena runtuhnya rezim yang dia pimpin. Seandainya Rezim Soekarno bisa bertahan lebih lama, tentu saat ini Palangkaraya telah menjadi Ibukota Indonesia. Pembangunan Indonesia juga tidak hanya terpusat di Pulau Jawa seperti yang terjadi sekarang ini.
Bagikan Postingan Ini:

Kota Ambon yang Semakin Maju dan Damai

Kota Ambon adalah ibukota dari Provinsi Maluku dan sekaligus merupakan kota terbesar di sana. Populasi Kota Ambon berdasarkan data BPS tahun 2014 adalah 395.423 jiwa. Kota Ambon sering dijuluki dengan sebutan Ambon Manise yang bermakna Kota Ambon yang indah, manis atau cantik. Statusnya sebagai kota terbesar menjadikan Kota Ambon sebagai pintu gerbang utama dari Provinsi Maluku. Kota ini menjadi pusat perdagangan, pariwisata, pendidikan dll.

Dulu Kota Ambon pernah diterpa konflik bermotif SARA. Konflik tersebut terjadi antara tahun 1996 sampai tahun 2002. Namun sekarang Kota Ambon telah menjelma menjadi kota yang damai dan terus membangun menjadi salah satu pusat perekonomian utama di kawasan timur Indonesia. Untuk mengenang kesuksesan Kota Ambon dari sebuah kota yang pernah dilanda konflik menjadi sebuah kota yang damai, maka dibangunlah sebuah monumen di Kota Ambon yang diberi nama Monumen Gong Perdamaian Dunia. Monumen Gong Perdamaian Dunia ini dibangun di kawasan Ambon City Center.

Monumen Gong Perdamaian Dunia yang berlokasi di Ambon City Center (Foto : Indonesiakaya.com)

Dilihat dari komposisi suku dan ras, Kota Ambon tergolong kota yang heterogen. Di Kota Ambon kita dapat menjumpai orang-orang keturunan Asia seperti Tionghoa dan Arab. Selain itu juga ada suku-suku asli Nusantara seperti Jawa, Buton, Minahasa, dan Minangkabau yang telah lama menetap di Kota Ambon. Sedangkan suku mayoritas di Kota Ambon adalah suku-suku dari rumpun Alifuru. Suku-suku ini merupakan penduduk asli Kepulauan Maluku yang merupakan bagian dari ras Papua-Melanesoid (Melanesia) yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap. Kita juga dapat menjumpai orang-orang keturunan Eropa di Kota Ambon, terutama yang berasal dari Portugal dan Belanda.

Luas wilayah Kota Ambon adalah 359,45 km². Kota Ambon memiliki garis pantai sepanjang 102,7 km. Secara umum, Sebagian besar wilayah Kota Ambon terdiri dari daerah berbukit dan berlereng terjal. Sekitar 73% wilayahnya dapat dikategorikan sebagai wilayah berbukit dan berlereng terjal dengan kemiringan diatas 20%. Jadi, hanya 13% wilayahnya yang dapat diklasifikasikan sebagai daerah datar atau landai dengan kemiringan kurang dari 20%. Dengan kondisi wilayah yang berbukit, landai serta memiliki kawasan pantai, menjadikan Kota Manado memiliki keindahan alam yang mempesona. Ditambah lagi Kota Ambon memiliki penataan kota yang baik. Kesan sembrawut yang biasanya kita jumpai dari kota-kota di Indonesia sangat minim dijumpai di Kota Ambon. Pusat kotanya benar-benar tampak teratur.

Kondisi Kota Ambon yang tertata dengan baik (Foto : instagram.com/panjiambon)

Setiap tahunnya pertumbuhan ekonomi Kota Ambon mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, Kota Ambon mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen. Kemudian meningkat menjadi 5,96 persen ditahun 2014. Di tahun 2015, Kota Ambon mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi, yaitu mencapai 6,30 persen. Ini menunjukan bahwa perekonomian Kota Ambon terus berkembang ke arah yang positif. .

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan perkembangan perekonomian Kota Ambon adalah dengan membenahi infrastruktur. Salah satunya adalah menbangun Jembatan Merah Putih yang merupakan salah satu jembatan terpanjang di kawasan timur Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 1.140 m dan merupakan jenis jembatan khusus dengan sistem cable stayed. Tujuan dibangunnya jembatan ini adalah untuk mempersingkat waktu tempuh antara Bandara Pattimura dengan pusat Kota Ambon.

Jembatan Merah Putih pada malam hari (Foto : Serambimaluku.com)

Itulah sedikit ulasan tentang Kota Ambon. Semoga kota ini terus damai dan terus tumbuh menjadi kota yang maju.
Bagikan Postingan Ini:

Cilegon, Kota Terkaya di Provinsi Banten

Cilegon adalah salah satu kota otonom yang berada di Provinsi Banten. Kota Cilegon merupakan kota terkecil diantara semua kota yang berada di provinsi Banten. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah penduduk kota Cilegon adalah 416.464 jiwa. Jumlah yang masih jauh untuk menjadikan Kota Cilegon sebagai kota metropolitan. Walaupun memiliki penduduk yang relatif kecil, namun kota Cilegon memiliki peranan yang besar bagi provinsi Banten. Salah satunya adalah karena posisinya yang strategis yang berada di ujung barat Pulau Jawa. Pelabuhan Merak yang merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan paling terkenal di Indonesia berada di kota ini. Jadi, Cilegon merupakan salah satu gerbang utama yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.

Cilegon pertama kali ditetapkan sebagai sebuah kota berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1986. Saat itu kota Cilegon masih berstatus Kota Administratif yang berada dibawah Pemerintahan Kabupaten Serang. Berkat tumbuhnya sektor industri dan perdagangan, Kota Cilegon terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut membuat pemerintah akhirnya menaikan status Kota Cilegon menjadi sebuah kotamadya. Kota Cilegon ditetapkan sebagai kotamadya setelah disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon.

Cilegon dikenal juga dengan julukan Kota Baja. Pasalnya di kota ini berdiri industri baja terbesar di Asia Tenggara yang bernama PT Krakatau Steel. Setiap tahunnya, Cilegon menghasilkan 6 juta ton baja dari Kawasan Industri Krakatau Steel. Krakatau Steel sendiri merupakan sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah berdiri di Kota Cilegon sejak tahun 1970.

Kawasan industri milik PT Krakatau Steel (Foto : Krakatausteel.com)

Cilegon merupakan kota yang kaya. Sektor industri menjadi penopang utama perekonomian Kota Cilegon. Berkat tingginya kegiatan industri di Kota Cilegon, menyebabkan Cilegon menjadi salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Di Indonesia, pendapatan per kapita Kota Cilegon berada diposisi keempat setelah Kota Bontang, Kediri dan Jakarta. Untuk di Provinsi Banten, Cilegon merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2015, Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 189,182 juta rupiah. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang hanya sekitar 45,18 juta rupiah. Sementara PDRB (Produk Domestik Regional Burto) Kota Cilegon untuk tahun 2015 adalah 77,963 triliun rupiah. Di Provinsi Banten, hanya Kota Tangerang yang memiliki PDRB lebih besar dibandingkan Kota Cilegon. Hal ini wajar karena populasi Kota Tangerang mencapai 1,6 juta jiwa. Sementara populasi Kota Cilegon hanya 400 ribuan jiwa.

Bagikan Postingan Ini:

Waterfront City Pontianak akan Lebih Cantik dari Waterfront City Kuching

Pontianak adalah ibukota dari Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan salah satu kota terbesar di Pulau Kalimantan. Kota ini menjadi salah satu daerah yang dialiri oleh sungai terpanjang di Indonesia yang bernama Sungai Kapuas. Sungai Kapuas menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Kota Pontianak. Selama ini masyarakat Kota Pontianak telah memanfaatkan Sungai Kapuas untuk keperluan transportasi dan perdagangan. Namun ada potensi lainnya dari Sungai Kapuas yang saat ini coba dimaksimalkan oleh Pemerintah Kota Pontianak, yaitu penataan kawasan pinggiran Sungai Kapuas.

Pemerintah Kota Pontianak sedang mengembangkan Kota Pontianak menuju sebuah waterfront city. Untuk itu salah satu upaya yang paling penting yang perlu dilakukan adalah pembenahan kawasan pinggiran sungai. Tidak tanggung-tanggung, Pemerintah Kota Pontianak mengeluarkan anggaran yang mencapai Rp4,7 triliun untuk membenahi kawasan pinggiran Sungai Kapuas. Dengan anggaran sebesar itu, Waterfront City Pontianak diklaim akan lebih cantik atau lebih indah daripada Waterfront City Kuching. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Sekedar informasi, Kuching merupakan sebuah kota yang berada di Negara Bagian Serawak, Malaysia. Kota ini memang terkenal sebagai salah satu andalan Malaysia dalam mendatangkan wisatawan. Selain indah, Kota Kuching juga terkenal akan kebersihannya.

Konsep penataan Waterfront City Pontianak (Foto : Akun facebook Sutarmidji).

Tentu butuh waktu yang tidak sedikit untuk mewujudkan Pontianak menjadi sebuah waterfront city berkelas dunia. Bahkan Sutarmidji yang merupakan Walikota Pontianak saat ini, berpesan agar penerusnya nanti tetap melanjutkan pembangunan Waterfront City Pontianak. Saat ini perkembangan pembenahan Waterfront City Pontianak baru menyentuh angka 10 persen. Pembangunan yang sedang berlangsung saat ini dimulai dari Jembatan Kapuas I hingga Terminal Pelampung di sisi kiri, dan dariJembatan Kapuas I hingga Masjid Jami' di sisi kanan.

Seandainya Waterfront City Pontianak terwujud sesuai harapan, bukan tidak mungkin akan mengundang investor untuk membangun mall, hotel, ataupun apartemen di tepian Sungai Kapuas. Dengan demikian pemandangan Waterfront City Pontianak bukan hanya akan lebih cantik, tetapi juga akan lebih metropolis.


Referensi :

  • http://thetanjungpuratimes.com/2017/01/30/edi-pastikan-waterfront-pontianak-lebih-cantik-dari-waterfront-kucing/
  • http://www.pontianakpost.co.id/posting-konsep-kreatif-bang-midji-banjir-pujian
Bagikan Postingan Ini:

Semarang, Kota Pertama yang Memiliki Rel KA di Indonesia

Keberadaan rel kereta api memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Ide tentang pembangunan rel kereta api sudah muncul ketika diterapkan sistem tanam paksa oleh kolonial Belanda pada tahun 1825-1830. Ide tersebut muncul dengan tujuan untuk mengangkut hasil bumi dari sistem tanam paksa yang diterapkan Belanda. Salah satu alasannya adalah karena tidak optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Untuk pertama kali, proposal tentang pembangunan rel kereta api di Hindia Belanda dilakukan pada tahun 1940 oleh Kolonel J.H.R. Van der Wijck.

Rel kereta api pertama di Indonesia mulai dibangun pada tahun 1864. Pembangunannya diprakarsai oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Sementara pencangkulan pertamanya dilakukan di Desa Kemijen oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda,  Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Rel yang pertama kali dibangun di Indonesia tersebut memiliki rute Semarang-Tanggung dengan panjang 26 km. Tujuan dibangunnya rel tersebut adalah untuk keperluan militer serta mengangkut hasil bumi ke Gudang Semarang. Menariknya, Indonesia memiliki rel pertama dengan lebar 1435 mm. Padahal untuk saat ini, lebar rel yang umum digunakan di Indonesia adalah 1067 mm. Bermula dari kesuksesan rel Semarang-Tanggung inilah akhirnya Belanda melakukan pembangun jalur rel lainnya di Indonesia, bahkan hingga luar Pulau Jawa.

Rel Semarang-Tanggung mulai dibuka untuk umum pada 10 Agustus 1867. Ini berarti sudah hampir 150 tahun Kota Semarang memiliki rel yang aktif beroperasi. Usia yang tentunya sudah sangat tua. Bahkan sangking tuanya, jejak-jejak peninggalan stasiun tertua di kota ini yang juga sekaligus stasiun tertua di Indonesia sempat sulit dilacak keberadaannya. Stasiun tersebut dikenal dengan nama Stasiun Semarang NIS.

Stasiun Semarang NIS

Setelah sekian puluh tahun para peneliti mencari tahu keberadaannya, barulah sekitar tahun 2009 Stasiun Semarang NIS ditemukan. Ternyata stasiun ini tidak benar-benar lenyap meski sulit dilacak keberadaannya. Stasiun ini berevolusi menjadi rumah-rumah petak dan telah banyak komponen stasiun yang hilang. Hanya sebagian kecil komponen stasiun yang tersisa, itupun butuh kejelian untuk melihatnya.

Kondisi Stasiun Semarang NIS saat ini

Bagian dari Stasiun Semarang NIS yang masih tersisa antara lain bekas atap peron yang ditandai dengan besi-besi yang melengkung, bekas ventilasi udara berbentuk bulat besar, kayu-kayu kaso yang besar, dan dinding batu bata yang tebal. Selebihnya tidak ada yang tersisa dari Stasiun Semarang NIS. Bahkan rel yang menghubungkan Semarang-Tanggung sepanjang 26 km juga sudah luput keberadaannya. Ternyata sudah semenjak lama bangunan ini beralih fungsi menjadi rumah. Bahkan orang-orang yang tinggal di sana juga sepertinya tidak tahu bahwa lokasi yang mereka tinggali dulunya merupakan sebuah stasiun.

Kalau diperhatikan, tinggi rumah-rumah bekas Stasiun Semarang NIS ini hanya sekitar 2 m. Padahal berdasarkan bukti gambar-gambar lama yang ada, tinggi Stasiun Semarang NIS diperkirakan mencapai 5 m. Ternyata hal tersebut disebabkan oleh banjir dan penurunan muka tanah yang terjadi di sana. Masyarakatpun harus menguruk tanah agar tetap bisa tinggal di sana.


Referensi :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_perkeretaapian_di_Indonesia
  • http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150617091424-92-60486/melacak-misteri-stasiun-kereta-api-terkuno-di-indonesia/
Bagikan Postingan Ini:

Kota Tertua di Indonesia adalah Palembang


Palembang adalah ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan. Dilihat dari segi jumlah penduduk, Palembang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2015, populasi Kota Palembang mencapai 1.580.517 jiwa. Untuk di pulau Sumatera, hanya Kota Medan yang memiliki populasi yang lebih besar dibandingkan Kota Palembang. Kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera ini memiliki wilayah dengan luas 358,55 km persegi.

Sebagai sebuah kota, Palembang memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota ini merupakan bekas ibukota dari salah satu kerajaan bahari paling tersohor di Asia Tenggara, yaitu Kerajaan Sriwijaya. Itulah sebabnya Kota Palembang dijuluki juga sebagai Bumi Sriwijaya. Hari jadi kota Palembang ditarik berdasarkan tulisan yang terdapat pada prasasti Kedukan Bukit. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang. Prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuna. Salah satu tulisan pada prasasti Kedukan Bukit menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 683. Tanggal tersebut akhirnya dijadikan sebagai rujukan untuk menentukan hari jadi Kota Palembang. Dengan usianya yang saat telah lebih dari 1333 tahun, menjadikan Kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia.

Baca juga : 10 Gedung Tertinggi di Kota Palembang

Berbagai peristiwa sejarah telah dialami oleh Kota Palembang karena usianya yang sudah sangat panjang. Kota Palembang pernah menjadi kota yang sangat penting pada masa Kerajaan Sriwijaya. Ini karena Kerajaaan Sriwijaya menjadikan Kota Palembang sebagai pusat pusa perdagangan. Namun serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan Kota Palembang hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing. Pada abad ke-15, Kota Palembang sempat diduduki oleh perompak Chen Zuyi dari Tiongkok, sebelum akhirnya berhasil ditumbas oleh armada Laksama Cheng Ho pada tahun tahun 1407. Palembang muncul sebagai sebuah kesultanan pada pada tahun 1659. Namun Kesultanan Palembang akhirnya dihapuskan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Belanda kemudian menjadikan Palembang sebagai sebuah karesidenan.

Baca juga : Inilah Kota Tertinggi di Indonesia

Saat ini Palembang telah menjelma menjadi sebuah kota metropolitan. Selain mencatat sejarah sebagai kota tertua di Indonesia, berbagai catatan sejarah lainnya juga pernah ditorehkan oleh kota Palembang. Salah satunya adalah menjadi tuan rumah penyelenggara SEA Games pertama di luar Jakarta pada tahun 2011 lalu. Selain itu dalam waktu dekat, Palembang akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki transportasi perkotaan jenis LRT (Light Rail Transit). Pembangunannya diperkirakan selesai pada awal 2018 mendatang.

 Kita doakan semoga Kota Palembang terus maju dan menjadi salah satu kota yang terdepan di Indonesia.

Referensi :
Wikipedia.org
Palembang.go.id
Bagikan Postingan Ini:

Sekilas Tentang Kota Kupang

Kota Kupang merupakan kota otonom terbesar di provinsi NTT ( Nusa Tenggara Timur ). Kota ini juga merupakan ibukota dari provinsi NTT. Kota Kupang memiliki luas wilayah 180,27 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 450.360 jiwa berdasarkan data kependudukan tahun 2014. Secara geografis, Kota Kupang berada di Pulau Timor, tepatnya dibagian barat laut Pulau Timor. Kota ini terbagi menjadi 6 kecamatan dan 51 kelurahan.

Kota Kupang dari udara ( foto : lintasntt.com )

Nama Kota Kupang berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan. Oleh orang-orang Belanda, Lai Kopan dikenal dengan sebutan Koepan. Kemudian dalam perkembangannya, kata Koepan berubah menjadi Kupang. Hari jadi Kota Kupang diperingati setiap tanggal 23 April. Saat ini Kota Kupang telah menginjak usia lebih dari 130 tahun. Penepatan hari jadi Kota Kupang didasarkan pada penetapan batas-batas Kota Kupang yang diterbitkan pada staablad nomor 171 tahun 1886. Pada saat itu Kota Kupang merupakan pusat pemerintahan dari Karesidenan Timor (Timor en Onderhoorigheden). Karesidenan Timor sendiri dipimpin oleh seorang residen bernama J.A. Hazaart.

Kota Kupang memiliki perjalanan yang cukup panjang agar bisa menjadi kota otonom seperti sekarang ini. Sebelumnya Kota Kupang hanyalah sebuah kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kupang. Pada tahun 1978, Kecamatan Kupang kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif Kupang berdasarkan PP Nomor 22 tahun 1978. Drs. Mesakh Amalo merupakan orang pertama yang diangkat menjadi walikota administratif pertama Kota Kupang. Selanjutnya Kota Kupang ditetapkan menjadi kotamadya berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II yang tertuang dalam Lembaran Negara RI Nomor 3632 tahun 1996. Peresmian terbentuknya Kotamadya Kupang dilakukan pada tanggal 25 April 1996 oleh Moh. Yogi SM yang merupakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat itu.

Bila dilihat berdasarkan komposisi suku, Kota Kupang merupakan kota yang cukup heterogen. Suku yang memiliki jumlah paling signifikan di Kota Kupang adalah suku Timor, Rote, Sabu, Tionghoa dan Flores. Selain itu juga ada sebagian kecil pendatang yang berasal dari suku Ambon, Jawa, Bugis dan Bali.

Kota Kupang memiliki banyak destinasi wisata menarik. Diantaranya adalah Pantai Lasiana, Pantai Nunsui, Goa Krital, Ekowisata Mangrove, Makam Raja-Raja Taebenu dll. Bandara Internasional El Tari merupakan pintu masuk utama wisatawan ke Kota Kupang. Nama bandara ini diambil dari nama gubernur provinsi NTT yang ke-2. Untuk urusan akomodasi, saat ini terdapat sekitar 65 hotel di Kota Kupang yang terdiri atas kelas melati hingga hotel berbintang 4.

Bagikan Postingan Ini:

Jakarta Menuju Kota Kelas Dunia


Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia. Kota ini menjadi pusat segala-galanya di Indonesia, mulai dari pusat bisnis, finansial, perdagangan, hiburan dll. Walaupun Jakarta merupakan kota utama di Indonesia, namun Jakarta masih kalah bila dibandingkan dengan sejumlah kota lainnya di regional ASEAN. Salah satunya dalam hal transportasi. Kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara seperti Bangkok, Kuala Lumpur dan Singapura sudah memiliki sistem angkutan cepat atau rapid transit. Sementara Jakarta sampai saat ini masih belum memilikinya.

Sistem rapid transit merupakan sebuah sistem transportasi berbasis rel dengan menggunakan kereta listrik. Sistem transportasi ini memiliki kapasitas dan frekuensi yang tinggi. Waktu tunggunya berkisar 2-5 menit. Bahkan dijam sibuk bisa lebih kecil lagi waktu tunggunya. Jakarta jelas belum memiliki sistem rapid transit. Saat ini untuk transportasi utama, Jakarta hanya mengandalkan sistem BRT (Bus Rapid Transit). Bahkan Jakarta merupakan kota dengan jalur BRT terpanjang di dunia.

Namun kita tidak perlu berkecil hati. Saat ini sudah ada sistem rapid transit yang sedang dibangun di kota Jakarta. Ada dua macam sistem rapid transit yang sedang dibangun di kota Jakarta, yaitu MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit). Kedua jenis transportasi tersebut hanya berbeda dalam hal kapasitas. MRT memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan LRT.

MRT yang sedang dibangun di kota Jakarta menghubungkan Lebak Bulus - Bundaran HI yang direncanakan akan beroperasi pada awal 2019. Jalur ini merupakan bagian dari Jalur Utara - Selatan yang memiliki panjang 15,7 km. Untuk tahap selanjutnya,  jalur ini akan dilanjutkan hingga Kampung Bandan. Selain membangun jalur Utara - Selatan, Jakarta juga akan membangun MRT Jalur Barat - Timur. Untuk jalur Barat - Timur, saat ini masih dalam tahap studi kelayakan. 


Jalur bawah tanah MRT Jakarta ( foto : thejakartapost.com )

Selain MRT, Jakarta juga tengah membangun LRT. Ada dua proyek LRT yang sedang digarap di kota Jakarta. Proyek pertama merupakan garapan pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan. Jalur LRT tersebut akan menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitarnya. Ada beberapa jalur LRT yang telah memasuki tahap kontruksi, yaitu Cibubur - Cawang, Bekasi Timur - Cawang dan Cawang - Dukuh Atas. Semua jalur tersebut merupakan bagian dari pembangunan tahap I yang direncanakan sudah beroperasi penuh pada tahun 2019 mendatang. Untuk tahap II, akan dibangun jalur yang menghubungkan Cibubur - Bogor dan Dukuh Atas - Palmerah - Senayan. Sementara untuk tahap III akan dibangun jalur yang menghubungkan Palmerah - Grogol.

Proyek kedua adalah LRT yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI. Baru-baru ini yang sudah memasuki tahap kontruksi adalah LRT jalur Kelapa Gading - Veledrome sepanjang 5,8 km. Jalur ini sedang dikebut pengerjaannya karena dipersiapkan untuk menyambut Asian Games 2018. Total akan ada 7 jalur LRT yang akan dibangun oleh pemerintah provinsi DKI. 

Bukan cuma infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi darat yang dibenahi di kota Jakarta. Infrastuktur yang berkaitan dengan transportasi laut dan udara juga turut dibenahi. Pembenahan terhadap infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi udara dapat dilihat pada Bandara Internasional Soekarno Hatta. Beberapa waktu lalu, bandara ini baru saja meresmikan terminal baru yang diberi nama Terminal III Ultimate. Terminal ini memiliki desain dan fasilitas yang modern. Selain itu Terminal III Ultimate merupakan terminal termegah diantara terminal-terminal yang ada di bandara Soekarno Hatta. 


Terminal III Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta ( foto : okezone.com )

Selain menambah fasilitas terminal baru, Bandara Internasional Soekarno Hatta saat ini juga sedang membangun  fasilitas APMS (Automatic People Mover System) dan Kereta Bandara. APMS merupakan sebuah kereta otomatis yang menghubungkan terminal-terminal yang ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Fasilitas ini dapat dinikmati secara gratis oleh penumpang. Sementara kereta bandara merupakan sebuah kereta listrik yang akan menghubungkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan Manggarai. Nantinya kereta bandara ini akan melewati 5 stasiun, yaitu Stasiun Bandara, Stasiun Batu Ceper, Stasiun Duri, Stasiun Sudirman baru dan Stasiun Manggarai. Apabila kedua fasilitas ini telah rampung, maka akan mensejajarkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan bandara-bandara besar lainnya di regional ASEAN. Contohnya adalah dengan Bandara Internasional Cangi di Singapura yang terkenal sebagai salah satu bandara dengan fasilitas paling mumpuni di regional ASEAN.

Infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi laut juga tidak luput dari pembenahan. Jakarta memiliki pelabuhan tersibuk di Indonesia yang bernama Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Tanjung Priok memiliki fasilitas baru dan dikenal dengan sebutan Pelabuhan Kalibaru. Pelabuhan Kalibaru ini memiliki satu terminal yang dibangun diatas lahan reklamasi. Luasnya mencapai 32 hektar. Terminal ini terhubung dengan dua akses jalan tol, yaitu Tol Cikampek dan Tol Cibitung-Cilincing. Pembangunan Pelabuhan Kalibaru akan berlanjut hingga Terminal 2 dan Terminal 3 yang juga akan dibangun diatas lahan reklamasi.

Terminal I Pelabuhan Kalibaru ( foto : detik.com )

Dengan berkembangnya berbagai infrastruktur di kota Jakarta, kita harapkan Jakarta dapat mensejajarkan diri dengan kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara. Bukan tidak mungkin kedepannya Jakarta dapat menjadi kota yang paling berpengaruh di Asia Tenggara dan juga menjadi salah satu kota paling berpengaruh di Asia. Tentunya untuk mewujudkan semua itu perlu ada kerja keras dari berbagai pihak terkait. Sebab, untuk saat ini Jakarta bisa dibilang masih berada dalam posisi tertinggal.
Bagikan Postingan Ini:

Era Baru Transportasi Perkotaan di Indonesia


Transportasi merupakan salah satu faktor utama yang mendorong majunya perekonomian sebuah kota, Dengan transportasi yang memadai, mobilitas manusia maupun barang menjadi lebih lancar. Negara kita juga tidak mau kalah dalam mengembangkan sistem transportasi yang memadai di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. Walau pada kenyataan sistem transportasi kita masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga, terutama untuk transportasi publik. Indonesia masih belum mampu menghadirkan transportasi publik yang benar-benar nyaman dan efisien, sehingga masyarakat cenderung lebih memilih menggunaan kendaraan pribadi. Ujung-ujungnya Indonesia tidak pernah bebas dari yang namanya kamacetan.

Selama puluhan tahun kota-kota di Indonesia mengandalkan bus konvensional sebagai moda transportasi utama. Barulah terjadi perubahan yang lebih baik ketika Jakarta menerapkan sitem BRT (Bus Rapid Transit). Sistem transportasi ini lebih handal dibandingkan bus konvensional karena memiliki kapasitas yang lebih besar dan lebih tertib karena hanya berhenti di halte khusus. Sistem BRT akhirnya juga diadopsi oleh kota-kota lainnya di Indonesia. Bedanya, BRT untuk kota-kota luar Jakarta tidak memiliki jalur khusus seperti Jakarta. BRT tersebut menggunakan jalan raya yang membaur dengan kendaraan lainnya, sehingga tetap tidak luput dari kemacetan. Bahkan BRT yang ada di Jakarta juga tidak luput dari kemacetan karena seringnya diserobot oleh pengguna kendaraan lainnya.

Solusi terbaik untuk menghadirkan sistem transportasi yang memadai bagi masyarakat adalah dengan menghadirkan sistem rapid transit (angkutan cepat). Sistem rapid transit merupakan sebuah sistem transportasi yang menggunakan kereta listrik dan memiliki jalur khusus yang terpisah dari pengguna kendaraan lain. Saat ini sudah ada beberapa kota yang sedang dan akan membangun sistem rapid transit di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah kota-kota yang dimaksud.

Jakarta

Jalur bawah tanah MRT Jakarta (foto : detik.com)

Jakarta adalah kota yang terdepan mengembangkan sistem rapid transit di Indonesia. Saat ini ada dua jenis sistem rapid transit yang sedang dibangun di kota Jakarta, yaitu MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit). Perbedaan antara MRT dan LRT terdapat dalam hal kapasitas. MRT memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan LRT. Hal ini pula yang menyebabkan pembangunan infrastruktur untuk MRT lebih mahal dibandingkan pembangunan infrastruktur untuk LRT.

MRT yang sedang dibangun di kota Jakarta menghubungkan Lebak Bulus - Bundaran HI yang direncanakan akan beroperasi pada awal 2019. Jalur ini merupakan bagian dari Jalur Utara - Selatan yang memiliki panjang 15,7 km. Untuk tahap selanjutnya,  jalur ini akan dilanjutkan hingga Kampung Bandan. Selain membangun jalur Utara - Selatan, Jakarta juga akan membangun MRT Jalur Barat - Timur. Untuk jalur Barat - Timur, saat ini masih dalam tahap pengkajian. 

Selain MRT, saat ini juga sedang dibangun LRT di kota Jakarta. Ada dua proyek LRT yang sedang digarap di kota Jakarta. Proyek pertama merupakan garapan pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan. Jalur LRT tersebut untuk menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitarnya. Ada beberapa jalur LRT yang telah memasuki tahap kontruksi, yaitu Cibubur - Cawang, Bekasi Timur - Cawang dan Cawang - Dukuh Atas. Semua jalur tersebut merupakan bagian dari pembangunan tahap I yang direncanakan sudah beroperasi pada tahun 2018 mendatang. Untuk tahap II, akan dibangun jalur yang menghubungkan Cibubur - Bogor dan Dukuh Atas - Palmerah - Senayan. Sementara untuk tahap III akan dibangun jalur yang menghubungkan Palmerah - Grogol.

Proyek kedua adalah LRT yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI. Baru-baru ini yang sudah memasuki tahap kontruksi adalah LRT jalur Kelapa Gading - Veledrome sepanjang 5,8 km. Jalur ini sedang dikebut pengerjaannya karena dipersiapkan untuk menyambut Asian Games 2018. Total akan ada 7 jalur LRT yang akan dibangun oleh pemerintah provinsi DKI. 

Palembang

Jalur layang LRT Palembang (foto : skyscrapercity.com)

Kota Palembang sedang membangunan sistem rapid transit jenis LRT. Sama halnya seperti LRT yang sedang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI, LRT Palembang juga dikebut untuk menyambut Asian Games 2018. Rencananya LRT ini dapat diselesaikan pembangunannya pada tahun 2018 mendatang. LRT Palembang ini memiliki jalur sepanjang 24,5 km yang menghubungkan Bandaran Sultan Badaruddin II dengan Jakabaring Sport City (JSC).

Surabaya

Ilustrasi trem Surabaya (foto : madiunpos.com)

Berbeda dengan Jakarta dan Palembang, kota Surabaya akan membangun transportasi jenis Trem. Sebenarnya trem ini masuk dalam kategori LRT. Hanya saja sebuah trem memiliki jalur yang sejajar dengan jalan raya. Tidak seperti LRT pada umumnya yang memiliki jalur layang khusus. Walau jalurnya sejajar dengan jalan raya, trem Surabaya tetap menerapkan sistem rapid transit. Ini karena akan dibuat pemisah antara jalur trem Surabaya dengan pengguna jalan lainnya. Sehingga keretanya dapat melaju secara efektif dapat terganggu oleh pengguna jalan. Jalur trem Surabaya ini menghubungkan Wonokromo - Praban - Tunjungan sepanjang 9 km. Kontruksinya direncakan akan dilakukan tahun 2017 ini.

Bandung

metro kapsul bandung
ilustrasi metro kapsul (foto : jabarnews.com)

Ada beberapa proyek sistem rapid transit yang direncanakan dibangun di kota Bandung. Namun yang paling mendekati masa kontruksi dalam waktu dekat adalah proyek metro kapsul. Jalur metro kapsul tersebut akan menghubungkan Stasiun Bandung - Dalem Kaum - Tegalega sepanjang 6 km. Rencananya pembangunan metro kapsul Bandung ini akan dimulai pada april 2017. Sekedar informasi, metro kapsul merupakan sebuah moda transportasi perkotaan karya Indonesia. Investasi untuk metro kapsul ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan sistem rapid transit lainnya. Hal ini karena metro kapsul menggunakan kereta yang sangat ringan sehingga pembangunan infrastrukturnya cukup dengan biaya yang kecil.
Bagikan Postingan Ini:

Balikpapan, Kota Termaju di Pulau Kalimantan

Balikpapan, Kota Termaju di Pulau Kalimantan
Ilustrasi Kota Balikpapan (inibalikpapan.com)

Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau terkaya di Indonesia dalam hal sumber daya alam (SDA). Berkat kekayaan alamnya tersebut, banyak daerah di Kalimantan yang pendapatan masyarakatnya diatas rata-rata nasional. Salah satunya adalah kota Balikpapan. Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Kaltim (Kalimantan Timur). Meski bukan berstatus ibukota provinsi, Balikpapan bisa dibilang sebagai kota terpenting di provinsi Kaltim. Bahkan bisa dibilang Balikpapan merupakan pintu gerbang utama pulau Kalimantan dengan menyandang status sebagai kota paling maju di pulau Kalimantan.

Berdasarkan data dari Dinas Penduduk dan Catatan Sipil, jumlah penduduk kota Balikpapan pada tahun 2015 mencapai 736.807 jiwa. Dengan demikian Balikpapan merupakan salah satu kota dengan penduduk terbanyak di pulau Kalimantan. Sementara luas kota Balikpapan adalah 503,3 km persegi. Suku asli di sana adalah suku Balik, yang merupakan salah satu minoritas di kota Balikpapan. Suku Balik biasanya digabungkan ke dalam suku Paser karena dianggap serumpun sehingga sering disebut Paser-Balik.

Setiap tahunnya, kota Balikpapan terus menerus dibanjiri oleh para pendatang dari berbagai daerah. Ini karena perekonomian kota Balikpapan yang tumbuh pesat, apalagi sejak berlakunya otonomi daerah. Sumber utama yang menjadi penopang perekonomian kota Balikpapan adalah sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa. Karena terkenal sebagai kota penghasil minyak bumi, Balikpapan seringkali disebut sebagai kota minyak.

Kilang minyak Pertamina (foto : inibalikpapan.com)

Seperti yang pernah kita singgung sebelumnya, Balikpapan menyandang status sebagai kota termaju di pulau Kalimantan. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor seperti perekonomian, infrastruktur dan sebagainya. Dilihat dari sektor perekonomian, Balikpapan merupakan kota dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terbesar di pulau Kalimantan. Nilai PDRB kota Balikpapan mencapai 71,616 triliun rupiah berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2014. Sementara untuk pendapatan per kapita, posisi kota Balikpapan hanya kalah dari kota Bontang yang sama-sama berasal dari provinsi Kalimantan Timur. Kota Bontang sendiri merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia yang nilainya mencapai 368,236 juta rupiah. Sementara kota Balikpapan memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 128,822 juta rupiah. Namun dengan jumlah penduduk kota Balikpapan yang hampir lima kali lebih besar dibandingkan penduduk kota Bontang, tentunya Balikpapan memiliki dinamika perekonomian yang jauh lebih kompleks dibandingkan kota Bontang.

Indikator lainnya yang menggambarkan bahwa Balikpapan merupakan kota termaju di pulau Kalimantan adalah sektor infrastruktur, salah satunya adalah bandara. Balikpapan memiliki sebuah bandara internasional yang bernama Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Bandara tersebut merupakan salah satu bandara termegah dan tersibuk di Indonesia. Pada tahun 2015, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan mampu menampung penumpang sebanyak 7.374.514. Selain memiliki bandara yang megah, kota Balikpapan juga memiliki pelabuhan megah yang bernama Pelabuhan Semayang. Pelabuhan ini menjadi salah satu pintu gerbang utama kota Balikpapan untuk mendistribusikan barang dan tempat utama bagi masyarakat yang ingin bepergian menggunakan transportasi laut.

Bandara Sepinggan Balikpapan
Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (foto : sepinggan-airport.com)

Infrastruktur jalan di kota Balikpapan juga tidak kalah majunya. Balikpapan terkenal sebagai kota yang memiliki jalan  yang relatif mulus dibandingkan kota-kota lainnya di pulau Kalimantan. Bahkan kedepannya Balikpapan akan membangun infrastruktur jalan dilahan reklamasi yang bernama Coastal Road dan dijadwalkan selesai keseluruhannya pada tahun 2024. Selain itu, saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan kota Balikpapan dengan kota Samarinda. Rencananya tol Balikpapan-Samarinda ini akan selesai pada tahun 2018.

Meski mengalami perkembangan yang pesat, pembangunan kota Balikpapan tetap memperhatikan faktor lingkungan. Pemerintah kota Balikpapan menerapkan peraturan yang ketat demi meningkatkan kebersihan lingkungan hidup yang diaplikasikan kedalam bentuk perda (peraturan daerah). Dampak dari peraturan yang ketat tersebut, membuat Balikpapan menjadi kota yang berprestasi dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup. Bahkan prestasi kota Balikpapan juga diakui secara internasional. Kota Balikpapan pernah dinobatkan sebagai kota terbersih kedua di ASEAN setelah kota Phitnasulok, Thailand. Kalau untuk level nasional, sudah beragam penghargaan yang diraih kota Balikpapan. Salah satunya adalah penghargaan Adipura Paripurna. Adipura Paripurna merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia bagi daerah yang berhasil menciptakan kebersihan dan mengelola dengan baik lingkungan kota.
Bagikan Postingan Ini:

Banjar Bakula, Satu-satunya Area Metropolitan di Pulau Kalimantan


Area atau wilayah metropolitan adalah sebuah wilayah yang luas dengan populasi yang besar yang terdiri dari kota sentral beserta kota-kota disekitarnya yang lebih kecil. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa area metropolitan. Salah satunya yang paling terkenal dan sering muncul dalam pemberitaan adalah Jabodetabek. Area metropolitan Jabodetabek terdiri dari kota Jakarta sebagai kota sentral dan Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi sebagai kota penyanggganya.

Mayoritas area metropolitan di Indonesia terdapat di pulau Jawa dan Sumatera. Maklum, kedua pulau ini merupakan pulau terpadat di Indonesia. Cuma ada dua area metropolitan yang terdapat di luar Jawa dan Sumatera, Mamminasta di Sulawesi Selatan dan Barja Bakula di Kalimantan Selatan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang area metropolitan Banjar Bakula.

Banjar Bakula disebut juga dengan Metropolitan Banjarmasin Raya. Area metropolitan Banjar Bakula terdiri dari 5 daerah, yaitu kota Banjarmasin, kota Banjarbaru, sebagian kecamatan di kabupaten Banjar, sebagian kecamatan di kabupaten Barito Kuala, dan sebagian kecamatan di kabupaten Tanah Laut. Terbentuknya area metropolitan Banjar Bakula berdasarkan Keputusan Gubernur Kalsel No. 188.44/0295/KUM/2012 tanggal 18 Juni 2012.

Luas area metropolitan Banjar Bakula diperkirakan mencapai 340,446 Ha atau 9,07 persen dari luas provinsi Kalimantan Selatan. Sementara berdasarkan data tahun 2010, total penduduk Banjar Bakula adalah 1.904.427 jiwa atau 52,52 persen dari total penduduk provinsi Kalimantan Selatan.

Konsep penggabungan kelima wilayah yang masuk ke dalam area metropolitan Banjar Bakula sebenarnya sudah lama dicanangkan. Sebelumnya konsep ini dkenal dengan istilah Banjarmaskuala. Malahan Banjarmaskuala mencakup wilayah yang lebih luas dibandingkan Banjar bakula. Namun akhirnya yang disetujui sebagai konsep area metropolitan adalah wilayah Banjar Bakula yang merupakan area metropolitan kesembilan di Indonesia. Banjar Bakula sendiri merupakan area metropolitan satu-satunya di pulau Kalimantan.

Sebagai sebuah kawasan terpadu, kedepannya akan semakin ditingkatkan sinergi antar wilayah yang masuk kedalam area metropolitan Banjar Bakula. Contohnya penanganan sampah, sistem pengelolaan air minum,  sistem transportasi bus dan kereta api. Saat ini sinergi yang baru tampak berjalan adalah penanganan sampah. Sedangkan program lainnya belum kelihatan. Contohnya pembangunan transportasi BRT (Bus Rapid Transit) yang menghubungkan Marabahan, Banjarmasin, Gambut, Banjarbaru dan Martapura. Harusnya untuk tahun 2016 sudah dilakukan dilakukan pembangunan 40 halte, namun nyatanya belum juga kelar. Kita harapkan berbagai  program sinergi antar wilayah di Banjar Bakula bisa semakin ditingkatkan sehingga bisa memberikan hasil nyata dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Bagikan Postingan Ini:

Bukittinggi, Kota yang Pernah Menjadi Ibukota Kabupaten hingga Ibukota Negara


Bukittinggi merupakan salah satu kota di provinsi Sumatera Barat. Di kota inilah salah satu proklamator Indonesia dilahirkan, yaitu Mohammad Hatta. Populasi kota Bukttinggi sekitar 117.097 jiwa. Sedangkan luas wilayahnya hanya 25,24 kilometer persegi. Dilihat dari Populasi dan luas wilayah, Bukittinggi bisa dikategorikan sebagai kota kecil. Namun walau tergolong kota kecil, Bukittinggi memiliki nilai sejarah yang besar bagi Indonesia. Sejarah mencatat, kota ini pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi hingga ibukota negara. Mungkin cuma Bukittinggi satu-satunya kota di Indonesia yang pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi dan ibukota negara sekaligus. Kota ini juga pernah menjadi benteng pertahanan tentara Belanda dan Jepang untuk regional Sumatera.

Bukittinggi pernah menjadi ibukota Republik Indonesia pada masa PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Pemerintahan ini dibentuk sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu, Soekarno dan Hatta ditangkap oleh Belanda. Terbentuknya PDRI berlangsung pada 22 Desember 1948-13 Juli 1949 yang dipimpin oleh Syafruddin Prawinegara. Tujuan dibentuknya PDRI adalah untuk menunjukan bahwa negara Republik Indonesia masih berdiri kendati saat itu para pemimpin Indonesia ditangkap oleh Belanda.

Kota Bukittinggi memiliki peranan yang penting selama masa PDRI ini. Bukittinggi berperan sebagai ibukota negara setelah Yogyakarta yang merupakan ibukota negara Indonesia saat itu jatuh ketangan Belanda. Dari kota Bukittinggi inilah para pemegang mandat pemerintahan Republik Indonesia melanjutkan perjuangan Soekarno dan Hatta.

Bukittinggi juga pernah menyandang status sebagai ibukota provinsi. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sumatera menjadi salah satu provinsi yang mula-mula dibentuk  dengan gubernurnya Mr. Tengku Muhammad Hasan. Untuk status ibukota provinsi, dipegang oleh kota Bukittinggi. Kemudian dalam peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 4 tahun 1949, Bukittinggi ditetapkan sebagai ibukota provinsi Sumatera Tengah yang meliputi keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau. Sekarang masing-masing keresidetan tersebut telah menjadi provinsi-provinsi sendiri.

Setelah keresidenan Sumatera Barat naik status menjadi provinsi, maka Bukittinggi ditunjuk sebagai ibukota provinsinya. Semenjak tahun 1958, secara de facto ibukota provinsi telah pindah ke kota Padang. Namun secara de jure, barulah pada tahun 1978 Bukittinggi tidak lagi menjadi ibukota provinsi Sumatera Barat. Hal tersebut dikukuhkan melalui peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1979 yang memindahkan ibukota provinsi Sumatera Barat dari kota Bukittinggi ke kota Padang.

Selain pernah menjadi ibukota negara dan ibukota provinsi, Bukittinggi juga pernah menjadi ibukota kabupaten. Bukittinggi pernah menjadi ibukota dari kabupaten Agam, Sumatera Barat hingga tahun 1998. Ibukota kabupaten Agam kemudian dipindahkan ke kota Lubukbasung melalui peraturan pemerintah Indonesia nomor 8 tahun 1998.

Sekarang kota Bukittinggi telah menjadi kotamadya yang tidak memiliki status ibukota dari wilayah administarif manapun. Kendati demikian, sejarah akan selalu mencatat kebesaran kota Bukittinggi di masa lalu yang pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi hingga ibukota negara.
Bagikan Postingan Ini:

Popular Posts

Archives

Pengikut

Recent Posts